Keistimewaan Bandara Banyuwangi

Keistimewaan Bandara Banyuwangi, Punya Arsitektur Terbaik Dunia Hingga Menang Aga Khan Award

Bandara Banyuwangi di Jawa Timur menerima penghargaan The Aga Khan Award for Architecture pada tahun 2022 lalu.

Editor: M.Andimaz Kahfi

TRIBUN-MEDAN.COM - Bandara Banyuwangi di Jawa Timur menerima penghargaan The Aga Khan Award for Architecture pada tahun 2022 lalu.

Hebatnya lagi, Bandara Banyuwangi menyisihkan 463 nominasi bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia.

Sertifikat The Aga Khan Award for Infrastructure dari Putri Zahra Aga Khan yang bertindak atas nama HH Aga Khan diserahkan ke PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Banyuwangi, di Muscat, Oman, pada 31 Oktober 2022.  

Arsitek Bandar Udara Banyuwangi, Andra Matin mengatakan, Bandara ini mendapat penghargaan karena terinspirasi dari budaya setempat yaitu budaya suku Osing.

"Bandara ini juga hemat energi, hanya 30 persen yang menggunakan AC, sisanya menggunakan udara dan cahaya alami," kata Andra Martin.

"Bandara itu adalah gerbang dari suatu tempat. Sehingga kalau orang datang harus merasakan bahwa ini adalah, kita datang di Banyuwangi. Kalau bandaranya seragam tidak ada keunikannya sama sekali. Ini yang membuat bandara ini spesial," jelasnya.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan penghargaan Aga Khan ini membuat Bandara Banyuwangi yang merupakan landmark di Jawa Timur menjadi mendunia dan dikenal masyarakat global. 

Bandara Banyuwangi dikelola AP II sejak 2017, dan selang 5 tahun atau pada 2022 Bandara Banyuwangi kini mendunia sebagai bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia.

"Ke depannya predikat ini harus secara konsisten dijaga oleh AP II selaku pengelola bandara dan seluruh stakeholder,” kata Muhammad Awaluddin.

“Arsitektur terbaik di dunia yang dimiliki Bandara Banyuwangi akan dilengkapi dengan berbagai pengembangan dan inovasi yang di antaranya berbasis teknologi, guna meningkatkan pelayanan dan operasional, termasuk juga memastikan penerapan energi baru terbarukan untuk mencapai target global net zero carbon emissions pada 2050,” sambungnya.

Di dalam keterangannya, Aga Khan Development Network menyatakan bahwa Bandara Banyuwangi sangat modern dan efisien dalam segala aspek.

"Bandara Banyuwangi dapat menjadi game-changer dalam arsitektur bandara," jelas Aga Khan Development Network dalam keterangannya.

Bandara Banyuwangi sendiri memiliki desain terbuka yang tidak lazim sebagaimana bandara-bandara lainnya, di mana desain ini untuk mengutamakan sirkulasi udara terbaik bagi kenyamanan traveler.

Tidak seperti bandara-bandara pada umumnya yang mengandalkan pendingin udara, Bandara Banyuwangi memiliki sirkulasi udara alami sangat baik sehingga traveler merasa teduh dan nyaman ketika berada di dalam terminal.

"Bahkan, atap terminal penumpang seluruhnya ditanami tanaman rumput hijau yang secara rutin dirawat,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved