Pelecehan Seksual
Perawat Korban Pelecehan Dibully, ES Laporkan Sejumlah Teman Kerjanya Bermarga Ginting
ES, perawat korban pelecehan kini melaporkan sejumlah rekan kerjanya bermarga Ginting yang membullyunya
Perawat Korban Pelecehan Dibully, Kini Laporkan Sejumlah Teman Kerjanya Bermarga Ginting
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - ES, perawat RS Bina Kasih yang menjadi korban pelecehan kini melaporkan sejumlah rekan kerjanya yang bermarga Ginting.
Menurut kuasa hukum korban, Marthin Manurung, kedatangan ES ke Polrestabes Medan untuk melaporkan sejumlah akun Instagram yang diduga milik karyawan RS Bina Kasih.
Sebab, pascakejadian ES dilecehkan oleh perawat pria bernama Antoni, korban malah dibully.
"Kami mau melaporkan terkait pegawai - pegawai rumah sakit yang menjatuhkan mental dari korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh tersangka," kata Martin di depan ruang SPKT Polrestabes Medan, Senin (9/1/2023).
"Dimana pegawai - pegawai itu malah menyudutkan korban, katanya korban kegatalan, korban sama-sama mau, korban kenapa tidak bertindak langsung melaporkan," sambungnya.
Ia mengatakan, hal tersebutlah yang membuat korban semakin trauma untuk kembali bekerja dan selama ini memilih menyendiri di kamarnya.
"Korban ini susah untuk kembali semangat lagi, terkait itulah dia setiap hari merenung di rumah, nggak tau apa yang dikerjakan nya, karena dia mengingat kejadian yang telah terjadi dilakukan oleh pelaku," sebutnya.
Martin menuturkan, rencana ada empat akun Instagram yang akan dilaporkan terkait perundungan terhadap korban ini.
Keempat akun tersebut diduga dikelola oleh pegawai dari RS Bina Kasih.
"Untuk sementara ini kurang lebih tiga atau empat orang, semuanya ini menyerang korban. Yang kita laporkan, yang kita duga semua bermarga Ginting," ungkapnya.
"Entah itu saudara pemilik rumah sakit, karena kita tau pemilik rumah sakit bermarga Ginting, jadi semua yang bermarga Ginting itu menyerang psikologis dari korban. Kami melaporkan terkait pencemaran nama baik dan ujaran kebencian," tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pasca kejadian hingga saat ini pihak Rumah Sakit Bina Kasih belum ada memberikan pendampingan apapun terhadap korban.
"Harapan kita pihak rumah sakit mendampingi trauma korban agar segera pulih, dan kedua tindak tegas pegawai - pegawai yang menjatuhkan harga diri dan psikologis korban," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan kondisi korban saat ini, masih mengalami trauma berat.
ES juga mengaku ingin berhenti menjadi pegawai Rumah Sakit Bina Kasih.
Namun, sampai saat ini ijazah korban masih ditahan di rumah sakit tersebut.
Hal itu yang menjadi kendala korban untuk berhenti bekerja.
"Dia ini tidak mau bekerja lagi, tapi karena ada kontrak di rumah sakit selama tiga tahun. Bilamana dari karyawan yang mengundurkan diri aka di denda," katanya.
"Jadi untuk itu kami minta kepada pihak rumah sakit memberikan kompensasi, karena sama sekali korban tidak berani lagi untuk bekerja di rumah sakit tersebut,"
"Pihak rumah sakit juga harus memberikan kompensasi mengembalikan ijazah korban," pungkasnya.
(cr11/tribun-medan.com)
| Polda Sumut Segera Tetapkan Tersangka Kasus Mahasiswi UINSU Diduga Dilecehkan Ustaz Ternama |
|
|---|
| Cita-cita Jadi Pramugari Hangus, Wanita Asal Medan Dihamili Oknum Polisi Lalu Disuruh Aborsi |
|
|---|
| Panglima TNI Janji Proses Lettu Anggi, Perwira Kostrad Penyuka Sesama Jenis yang Lecehkan 7 Prajurit |
|
|---|
| Dugaan Pelecehan Santriwati di Pondek Pesantren, Polres Langkat Periksa Sejumlah Saksi |
|
|---|
| Wakil Kepala SMK di Taput Raba-raba Paha Siswi dan Sentuh Payudara, Kini Dilapor ke Polisi |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.