Materi Belajar

Materi Belajar Sosiologi : Dampak Mobilitas Sosial

Dampak Mobilitas Sosial merupakan pembahasan yang akan dibahas pada materi sosiologi berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Dampak Mobilitas Sosial 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Dampak Mobilitas Sosial merupakan pembahasan yang akan dibahas pada materi sosiologi berikut ini.

Dampak positif mobilitas sosial

Artinya mobilitas sosial dapat memberikan pengaruh yang baik bagi seseorang. Ada tiga macam dampak positif dari mobilitas sosial, antara lain:

1. Mendorong seseorang ke depan

Mobilitas sosial dapat mempengaruhi status sosial kita di masyarakat. Misalnya, diubah dari rendah ke tinggi. Misalnya, di tingkat sekolah menengah, saya pergi ke tempat biasa. Tapi di sekolah ini, karena saya rajin belajar dan disiplin, saya selalu mendapat peringkat pertama di kelas saya. Inilah kesempatan Anda untuk masuk ke tingkat yang lebih tinggi SMA. Sehingga mobilitas sosial dapat mendorong seseorang untuk maju.

2. Mempercepat perubahan sosial

Mobilitas sosial juga dapat membawa perubahan sosial ke arah yang lebih maju. Misalnya, ada anak-anak di pelosok yang berkesempatan mendapat beasiswa pendidikan di kota. Setelah menyelesaikan pendidikannya, anak-anak ini kembali ke kampung halamannya untuk membangun daerah yang lebih maju.

Dampak negatif mobilitas sosial

Selain dampak positif, mobilitas sosial juga dapat berdampak negatif bagi seseorang. Dampak negatif dari mobilitas sosial antara lain:

1. Kecemasan

Kecemasan ini muncul karena mereka khawatir ketika status atau status sosial mereka di masyarakat diturunkan.

Misalnya, ada pegawai negeri yang sebentar lagi akan diumumkan masa jabatannya. Nah, pejabat ini khawatir kehilangan posisinya. Oleh karena itu, tidak jarang para pejabat ini berbuat curang untuk mempertahankan posisi yang mereka inginkan.

2. Melemahnya solidaritas kelompok

Dampak tersebut dapat terjadi dalam segala bentuk mobilitas sosial, baik horizontal maupun vertikal.

Misalnya, sebuah keluarga yang tinggal di pemukiman sederhana tiba-tiba memenangkan kuis dengan hadiah ratusan juta. Keluarga itu kemudian pindah ke pemukiman yang lebih elit. Nah, di sinilah keluarga mulai bergaul dengan tetangga baru mereka. Akhirnya kerenggangan mulai terjadi antara keluarga-keluarga tersebut dengan kelompok-kelompok sosial bekas pemukiman.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved