Doa dan Asa Terpidana Mati Mary Jane dari Balik Jeruji: Saya Mengucap Syukur kepada-Mu Tuhan. . .

TRIBUN-MEDAN.COM - Doa dan Asa Terpidana Mati Mary Jane dari Balik Jeruji: Saya Mengucap Syukur kepada-Mu Tuhan. . .

Delapan tahun lalu, petinju dari Filipina Manny Pacquiao berpelukan untuk berpamitan dengan terpidana mati kasus narkoba Mary Jane Fiesta Veloso di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta, Jumat (10/7/2015).

Manny didampingi Jinkee Pacquiao (kanan), istrinya, dalam kunjungan itu.  Kunjungan petinju tersebut untuk menyemangati terpidana asal Filipina yang eksekusi hukumannya sempat ditunda oleh Presiden Joko Widodo tersebut.

Mary Jane telah menjalani hidup di penjara hampir 13 tahun dengan status terpidana mati.

Hingga kini, menjadi siksaan fisik dan batin yang luar biasa dialami Mary Jane.

Dia terus berharap suatu saat kelak bertemu dengan anak-anak dan ibunya.

“Saya mengucap syukur kepada-Mu Tuhan atas kesempatan saya untuk bisa bertemu dengan saudara-saudara saya dari Komnas Perempuan, yang Kau utus untuk selamatkan saya saat akan dieksekusi," kata Mary Jane dikutip dari Kompas.Id, Minggu (8/1/2023).

Sudah 13 tahun di dalam tahanan dengan status terpidana mati, Mary Jane Fiesta Veloso sangat fasih berbahasa Indonesia.

Bahkan, dari dalam tahanan, Mary Jane hafal lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Setiap menyanyikan lagu Indonesia Raya, matanya berkaca-kaca. Ia lalu menangis usai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.  Tepuk tangan bergemuruh mengapresiasi Mary Jane. "Saya ingin pulang ke Filipina, tapi sangat mencintai Indonesia," ujar Mary Jane saat perayaan HUT RI tahun lalu.

Mary Jane terus berdoa. Ia berharap keadilan masih ada. Keadilan Tuhan turun.

Mary Jane merupakan terpidana mati lantaran membawa heroin seberat 2,6 kilogram di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, pada tanggal 24 April 2010 lalu.

Eksekusi mati ditunda

Sebelumnya, dia lolos dari eksekusi mati pada 29 April 2015. Eksekusi matinya ditunda. Hingga Saat ini, Jane mendekam di Lapas Klas IIA Wirogunan, Yogyakarta.

Penundaan eksekusi Mary Jane dilakukan lantaran adanya pihak di Filipina yang mengakui terlibat dalam dugaan perdagangan manusia, yakni Maria Kristina Sergio.