Ciut Nyali Ferdy Sambo Usai Laporkan Jokowi, Strategi hingga Trik Rudapaksa Suami Putri Sia-sia

TRIBUN-MEDAN.com - Ferdy Sambo suami Putri Candrawathi dinsebut sudah mulai frustasi menghadapi kasusnya di persidangan.

Kini Ferdy Sambo mulai mengendurkan perlawanan untuk hadapi sidang pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J.

Sambo yang cabut laporannya terhadap Presiden Jokowi disebut menjadi tanda 'semangat' suami Putri berkurang.

Ferdy Sambo mulai menyadari strateginya mulai terbaca hingga dapat dipatahkan. 

Hal tersebut diungkap Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel.

"Secara sistematis dia kembangkan dua strategi perlawanan utama. Pertama, atribusi ekternal.

Yaitu menyalahkan Yosua atau Brigadir J, sebagai biang kerok yang sesungguhnya, yang kemudian dibalas FS dengan melakukan (dakwaan) pembunuhan berencana. Kedua, ironi viktimisasi.

Yakni, FS dan PC geser posisi mereka bahwa mereka sejatinya adalah korban, korban yang melakukan pembelaan diri. Heroik, ya," kata Reza kepada Wartakotalive.com, Jumat (30/12/2022).

Ferdy Sambo tampaknya sadar bahwa dua strategi di atas akan patah dengan sendirinya.

"Karena klaim tentang pemerkosaan tidak akan pernah menjadi fakta hukum. Justru sebaliknya; dua strategi di atas malah seolah memasok alasan kepada hakim untuk memberatkan hukuman sekiranya FS nanti divonis bersalah," kata Reza.

 
Bahkan muncul strategi ketiga oleh Ferdy Sambo.

"Yaitu diffusion of responsibility. Artinya, FS menolak bertanggung jawab sendirian karena toh ada Eliezer di situ.

Sebaliknya, FS seakan siap bertanggung jawab asalkan Eliezer juga dikenakan tanggung jawab yang setara," papar Reza.

"Tiji tibeh. Mati bareng. Ini strategi yang 'lebih baik' karena Eliezer masih ada, sehingga memungkinkan bagi dilakukannya pengujian di ruang sidang," ungkap Reza.

TIji Tibeh adalah semboyan perjuangan Pangeran Sambernyawa yang berarti mati siji, mati kabeh atau mati satu, mati semua.