Dugaan Malapraktik
Keluarga Pasien Diduga Korban Malapraktik di Murni Teguh Diperiksa, Minta Polisi Tangkap dr Prasojo
Keluarga korban dugaan salah operasi pasien di RS Murni Teguh menjalani pemeriksaan di Ditreskrimsus Polda Sumut.
Penulis: Fredy Santoso |
Keluarga Pasien Diduga Korban Malapraktik di Murni Teguh Diperiksa, Minta Polisi Tangkap dr Prasojo
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Keluarga korban dugaan salah operasi pasien di RS Murni Teguh menjalani pemeriksaan di Ditreskrimsus Polda Sumut.
Abang korban sekaligus pelapor, Reynold Simamora datang didampingi sejumlah rekannya memasuki ruang pemeriksaan.
Saat ditemui, ia menyebut kedatangannya juga berkoodinasi dengan penyidik supaya Polisi bergerak cepat menangkap Dokter Prasojo Sujatmiko, dokter yang mengoperasi kaki adiknya, Evarida Simamora.
"Memastikan bahwa laporan kami ditindaklanjuti supaya yang bersangkutan karena kejadian luar biasa. Jadi sudah seharusnya polisi bergerak cepat menangkap pelakunya dan meminta pertanggungjawaban, itu saya kira,"kata pelapor, Reynold Simamora, Selasa (27/12/2022).
Reynold mengatakan hingga saat ini adiknya masih dirawat di RS Murni Teguh. Pasca dugaan salah operasi, yang seharusnya kaki kiri malah kaki kanan sampai saat ini belum bisa berjalan.
Bahkan adiknya harus digendong supaya bisa ke kamar mandi.
Pihaknya juga menuntut supaya rumah sakit Murni Teguh merujuk adiknya ke rumah sakit yang lebih baik atau diatas dari Murni Teguh. Menurutnya selama dirawat di RS Murni Teguh tak ada menunjukkan perubahan.
"Kita minta pertanggungjawabannya, kita minta supaya ini sampai sembuh, kita minta pertanggungjawabannya atau mungkin harus ke rumah sakit yang ada di Penang, Malaysia yang lebih bagus lagi karena rumah sakit itu kalau nggak salah tipe b semuanya dirujuk ke yang tipe a,"ucapnya.
Terkait dokter Prasojo Sujatmiko, Reynold menyebut dokter itu lepas tanggung jawab.
Bahkan dokter Prasojo Sujatmiko disebut seperti menganggap dugaan salah operasi merupakan hal biasa.
Padahal selama ini kaki sebelah kanan korban tak pernah diperiksa, malahan kaki kiri yang selalu diperiksa karena memang sejak awal sakit.
"Cuma karena menganggap ini sudah biasa mungkin menganggap sepele jadinya. Padahal jelas gak pernah dipegang, diobservasi tetapi tiba-tiba dipotong,"ucapnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi membenarkan kalau pelapor RS Murni Teguh dimintai keterangan klarifikasi.
"Benar, dipanggil klarifikasi,"singkatnya.