kkb

Klaim KKB Tembak Mati 4 Warga Papua, Terungkap Video Mereka Bawa Senjata Sambil Teriak Ini

Aksi tersebut dipimpin oleh Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya Arnoldus Yancen Kocu bersama Pimpinan Kowip II Ru Mana

HO
KKB PAPUA - Anggota KKB Papua Kodap VIII Kemabu Intan Jaya menyerang pos TNI di Mamba, ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Selasa 16 Agustus 2022 pagi waktu Papua. 

Pasukan Kodap IV Sorong Raya Maybrat sangat menguasai medan perang. Mereka dengan lincahnya melintasi hutan belantara.

Setelah bertemu dengan kelompok lainnya sesama pasukan Kodap IV Sorong Raya Maybrat, mereka duduk melingkar di tengah hutan.

 

TPNPB-OPM lakukan aksi kejam

Sebelumnya, dilansir dari Kompas.com, unggahan video viral di media sosial juga menunjukkan kekejaman TPNPB-OPM.

Video itu salah satunya diunggah akun Instagram ini, Minggu (11/12/2022).

"Kejam TPNBP-OPM, meskipun sudah tak berdaya seseorang yang belum diketahui identitasnya di bacok di panah dari jarak dekat hingga meninggal dunia," tulis keterangan dalam video.

Hingga Selasa (13/12/2022) siang, unggahan video tersebut telah disukai lebih dari 2.100 kali pengguna Instagram.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, peristiwa dalam video tersebut terjadi di Pegunungan Bintang pada 6 Desember 2022.

Peristiwa itu, lanjut dia, menyebabkan 3 tukang ojek meninggal dunia dan 3 orang selamat.

"Keenam tukang ojek setiap hari berada di pangkalan ojek, dari video yang disebarkan terlihat KKB dengan kejam membunuh tukang ojek meski para korban sudah tidak berdaya," ujarnya, kepada Kompas.com, Selasa.

Ia menjelaskan, para korban merupakan masyarakat sipil asli Sulawesi Selatan yang merantau ke Papua untuk mencari nafkah.

Ditegaskan Kamal, korban bukanlah anggota intelijen dari Polri atau TNI.

"Para korban tersebut merupakan masyarakat sipil, bukan anggota intelijen dari TNI-Polri, hal ini dapat dicek ke aparat desa para korban di Sulsel," tuturnya.

Menurutnya, setiap OPM melakukan kekerasan terhadap masyarakat, akan diklaim bahwa korbannya adalah anggota intelijen TNI-Polri yang menyusup sebagai tukang bangunan, pekerja proyek, tukang ojek, tenaga medis, dan tenaga pendidik atau guru.

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada kapan dan di mana saja.

"Kehadiran TNI-Polri tidak lain adalah untuk menciptakan rasa aman dan nyaman guna kelancaran kehidupan masyarakat dan pembangunan daerah di Papua," tandasnya.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved