BADANNYA Dibilang Terlalu Gendut hingga Dilarang Naik Pesawat, Gadis Ini Gugat Qatar Airways

TRIBUN-MEDAN.com – Seorang penumpang pesawat memutuskan untuk mengajukan gugatan ke pengadilan terhadap maskapai Qatar Airways.

Melalui gugatan itu, gadis tersebut meminta Qatar Airways membayar perawatan psikologis untuk membantunya mengatasi trauma psikologis akibat kejadian yang dialaminya selama penerbangan.

Menurut Business Insider, pengadilan di Brasil telah memerintahkan Qatar Airways untuk membayar psikoterapi untuk Juliana Nehme (38) yang merupakan seorang big size model atau model berukuran besar.

Hal ini lantaran ia ditolak naik pesawat karena terlalu gemuk.

Sebelumnya, gadis yang bernama Nehme ini memposting video di media sosialnya dan mengungkapkan kekesalannya karena kejadian yang baru saja dialaminya.

Diketahui, Nehme bersama keluarganya check-in di Bandara Internasional Beirut, Lebanon, untuk pulang ke negaranya.

Namun kemudian, dia ditolak naik pesawat karena tubuhnya terlalu besar.

Perwakilan dari Qatar Airways mengatakan, mereka menolak Nehme karena dia terlalu gemuk untuk kursi kelas ekonomi. 

Nehme mengungkapkan bahwa dia dan ibunya harus memohon kepada staf darat Qatar Airrays selama dua jam.

Namun pihak maskapai tetap tidak membiarkannya terbang.

“Maskapai meminta saya menghabiskan hampir 6.000 AUD (sekitar Rp62 juta) untuk meningkatkan ke kelas bisnis agar mendapatkan kursi yang lebih besar. Sementara itu, saya menghabiskan AUD 1.400 (sekitar Rp 14 juta) untuk tiket kelas ekonomi. Ini terlalu absurd karena maskapai Air France yang menyediakan penerbangan keluar masih melayani saya secara normal," kata gadis itu.

Akhirnya Nehme harus tinggal di Lebanon bersama ibunya, sementara adik dan keponakannya melanjutkan perjalanan pulang. 

Setelah kejadian itu, model wanita tersebut memutuskan untuk mengajukan gugatan ke pengadilan kota Sao Paulo, Brasil.

Dia meminta Qatar Airways untuk membayar biaya perawatan psikologisnya untuk mengatasi trauma psikologis akibat insiden tersebut.

Pada 20 Desember, Hakim Renata Martins de Carvalho memutuskan mendukung permintaan Nehme.