Kronologi 22 Warga Keracunan Makan Lontong Opor di Klaten, Sebagian Korban Masih Dirawat
Kini setelah dirawat di berbagai fasilitas kesehatan sejak Senin (19/12/2022) kini Rabu (21/12/2022) mereka sebagian sudah pulang ke rumah masing-masi
Pagi hari setelahnya pada pagi, Sari merasakan mual dan diare, disusul dua anggota keluarganya juga merasakan hal yang sama.
"Pagi sekitar jam 10 kemarin langsung merasakan sakit, disusul pakde dan kakak juga sama, keluhannya," kata Sari.
Kepala Puskesmas Jogonalan 1 Parwiyati mengatakan, hingga hari ini Selasa (20/12/2022) pihak puskesmas merawat 8 korban keracunan massal.
Adapun selain di puskesmas ada belasan warga yang dirawat, sehingga jumlahnya 22 orang.
"Sudah membaik, namun masih ada gejala pusing, mual dan diare," ucap Parwiyati.
Sampel makanan yang disantap warga sudah diambil dinas, dan pagi ini akan diujikan ke laboratorium di Yogyakarta yakni berupa lontong, sambal goreng, opor, dan agar-agar.
Warga kepada dia menuturkan, jika makanan yang disantap tudak kecut, bau, atau berubah tekstur.
"Kalo dari tuturan warga, makanan tekstur dan baunya masih normal. Jadi warga tidak ragu menyantapnya," ungkapnya.
(*/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kronologi-22-Warga-Keracunan-Makan-Lontong-Opor-di-Klaten-Sebagian-Korban-Masih-Dirawat.jpg)