Materi Belajar

Instrumen Pengawasan, Prinsip – prinsip Pengawasan, Proses pengawasan

Instrument pengawasan, proses pengawasan dan prinsip pengawasan yang akan dijelaskan dalam materi kali ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Instrumen Pengawasan, Prinsip – prinsip Pengawasan, Proses pengawasan 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN - Instrument dan prinsip pengawasan yang akan dijelaskan dalam materi kali ini. Adapun sub pembahasannya sebagai berikut:

  1. Instrumen Pengawasan
  2. Prinsip – prinsip Pengawasan
  3. Proses pengawasan

Instrumen Pengawasan

Siagian (2004: 137) berpendapat bahwa agar pengawasan menjadi efektif, ia berhasil menemukan secara nyata apa yang terjadi dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasional secara positif dan berupa penyimpangan, kecurangan atau kesalahan. , Anda akan memerlukan berbagai alat, seperti:

1. Standar hasil yang ingin dicapai

Makna dan sifat kriteria hasil yang akan dicapai sangat mendasar, karena bertentangan dengan kriteria perbandingan pelaksanaan berbagai kegiatan. Situasi yang ideal bagi seorang manajer untuk secara pribadi mengamati segala sesuatu yang terjadi dalam suatu organisasi dan dapat mengambil tindakan jika penyimpangan atau kesalahan ditunjukkan.

2. Anggaran

Anggaran adalah rencana kerja yang dinyatakan dalam uang. Oleh karena itu, anggaran adalah pernyataan hasil yang diharapkan.

3. Statistik

Analisis statistik dari berbagai aspek operasional organisasi merupakan alat pemantauan yang sangat berharga bagi manajemen.

4. Laporan

Saat administrator menggunakan laporan sebagai alat pemantauan, administrator tersebut melakukan pemantauan jarak jauh. Laporan dalam format tertulis, tetapi format lisan dapat diterima.

5. Auditing

Audit adalah upaya verifikasi yang sistematis dan memanifestasikan dirinya dalam berbagai aspek operasional dan organisasi. Audit dapat ditunjukkan pada sektor Sumber Daya Manusia, sektor Logistik dan sektor Keuangan.

6. Pengamatan Langsung

Manajer melakukan ini karena pengamatan langsung memberi mereka informasi yang sangat berharga dalam menentukan tindakan korektif apa yang harus mereka ambil. Pengamatan langsung juga akan memberikan dampak psikologis bagi karyawan karena merasa diperhatikan.

Prinsip – prinsip Pengawasan

Dalam melakukan pengawasan diperlukan prinsip-prinsip sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Herujito (2001: 242) menyatakan bahwa ada tujuh prinsip pengawasan yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

  1. Mencerminkan karakteristik objek yang diawasi.
  2. Mengetahui penyimpangan apa saja yang terjadi.
  3. Jadilah fleksibel.
  4. Mencerminkan pola organisasi.
  5. Ekonomis.
  6. Mudah dimengerti.
  7. Perbaikan segera tersedia.

Simbolon (2004:69) menyatakan bahwa prinsip pengawasan ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

  1. Pengawasan berorientasi pada tujuan organisasi.
  2. Direksi harus objektif, jujur, dan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
  3. Pengawas harus berorientasi pada kebenaran sesuai dengan peraturan yang berlaku (wetmatigheid), ketepatan prosedur yang telah ditetapkan (rechmatigheid) dan berorientasi pada tujuan (profit) dalam melaksanakan tugas (doelmatigheid).
  4. Pengawasan harus menjamin kekuatan dan efisiensi kerja.
  5. Pengawasan harus berdasarkan kriteria yang objektif, tepat dan akurat.
  6. Pemantauan harus berkesinambungan.
  7. Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan balik untuk perbaikan dan perbaikan serta kebijakan ke depan.

Proses pengawasan

Menurut Simbolon (2004:76), proses pengawasan dijelaskan sebagai berikut.

  1. Observasi, pemeriksaan dan pemeriksaan kembali.
  2. Pemberian contoh
  3. Catatan dan laporan
  4. Pembatasan wewenang
  5. Menentukan peraturan-peraturan, perintah-perintah dan prosedur.
  6. Anggaran
  7. Sensor

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved