News Video

Diprediksi NATO Justru akan Segara Terperosok ke 'Jurang Maut' Karena Kehabisan Pasokan

NATO yang membanjiri Kyiv dengan senjata untuk menghadapi Ukraina, hal itu diprediksi justru membuat mereka akan segara terperosok.

TRIBUN-MEDAN.COM - Banyak negara Barat anggota NATO yang membanjiri Kyiv dengan senjata untuk menghadapi Ukraina.

Namun, hal itu diprediksi justru membuat mereka akan segara terperosok ke 'jurang maut' karena kehabisan pasokan.

Senjata Barat telah mengalir ke Ukraina dalam aliran tanpa henti selama hampir sepuluh bulan terakhir semenja Rusia melancarkan operasi militer khusus.

Dari data yang berhasil didapat Kementerian Pertahanan Rusia, Barat paling banyak mengirimkan artileri kaliber 155 milimeter NATO.

Kiev juga menerima ratusan howitzer M777 Amerika, senjata self-propelled Caesar Prancis, senjata self-propelled PzH 2000 Jerman, sistem Pemanah Swedia, dan sebagainya.

Semua ini digunakan secara aktif di bagian depan, yang menyebabkan keausan peralatan.

Konsumsi amunisi yang sangat besar oleh pihak Ukraina itulah yang mengkhawatirkan.

Kondisi ini diperparah dengan kelangkaan bahan baku.

Contohnya, Jerman mengimpor serat kapas yang diperlukan untuk produksi kerang dari China.

Akan tetapi pada awal Desember, China menunda pengiriman batch berikutnya.

Kurangnya dana juga menghambat penyelesaian masalah.

Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner menolak permintaan Menteri Pertahanan Christina Lambrecht untuk mengalokasikan uang untuk amunisi.

Dikutip dari The National Interest edisi Amerika, Gudang tentara Pentagon terlihat kosong.

Akibatnya, hanya 21.000 keping amunisi untuk howitzer M777 yang dikirim ke Kyiv pada bulan November.

Meskipun di musim panas mereka mentransfer dari 75.000 menjadi 120.000 per bulan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved