Tambang Batu Bara Meledak
10 Orang Tewas, Tambang Batu Bara Sawah Lunto Meledak, Tim Penyelamat Kekurangan Oksigen
BNPB mencatat ada 10 orang yang sudah dinyatakan tewas dalam tragedi meledaknya tambang batu bara di Sawahlunto
TRIBUN-MEDAN.COM,- Tragedi meledaknya tambang batu bara di Prambahan, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat menelan korban jiwa sebanyak 10 orang.
Menurut Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, selain menewaskan 10 orang, satu orang pekerja kritis, dan satu lainnya luka ringan.
Para korban ditemukan pada kedalaman antara 100-300 meter.
Baca juga: Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, 8 Orang Meninggal, 2 Masih Dicari
"Pada saat ditemukan, para korban mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh," kata Muhari dalam siaran persnya di grup Medkom Bencana-1, Sabtu (10/12/2022).
Menurut Muhari, dari data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, korban yang mengalami luka berat/kritis telah dievakuasi ke RSUD Sawahlunto.
Sedangkan yang luka ringan telah mendapatkan perawatan intensif dan sudah diperbolehkan pulang.
Baca juga: Pemko Sawahlunto Belajar Langkah-Langkah Penanganan Heterogenitas Masyarakat dari Pemkab Deliserdang
"Dalam laporan dari lapangan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto, kronologi kejadian dari para saksi didapatkan bahwa pada pukul 08.00 WIB para pekerja masuk ke dalam tambang batu bara bawah tanah," kata Muhari.
Kemudian, sambungnya, berselang 15 menit kemudian, terjadi kecelakaan hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.
"Pukul 08.00 WIB pekerja masuk. Nah, 15 menit kemudian kecelakaan terjadi," ujar tim Pusdalops BPBD Kota Sawahlunto, Kurnia.
Sebelum masuk ke lubang tambang, petugas pengawas lubang telah memeriksa keamanan mulai dari kandungan metan, kadar oksigen dan kondisi ram penyangga dan sebagainya.
Baca juga: TAMBANG BATU BARA MELEDAK, Korban Terakhir Ditemukan Meninggal Dunia di Kedalaman 250 Meter!
Menurut kesaksiannya, beberapa hal tersebut dalam keadaan aman sesuai SOP yang berlaku.
"Petugas lubang telah memeriksa semuanya dan aman," jelas Kurnia.
Tim Penyelamat Kekurangan Oksigen
Proses pencarian dan pertolongan para korban sempat mengalami kendala oleh asap hitam pekat dan beberapa titik api.
Di samping itu, banyaknya pintu mulai dari pintu utama yang hampir mencapai 80 lorong dari 13 pintu ke dua juga menyulitkan tim gabungan.
Sebanyak tujuh tim penyelamat gabungan yang sudah memiliki sertifikasi penyelamat tambang bawah tanah, bahkan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat dan RSUD Sawahlunto karena menderita kekurangan oksigen.
Baca juga: Pencarian Korban Reruntuhan Tambang Batu Bara di Sumbar Ditutup, Total 10 Pekerja Ditemukan Tewas
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/tambang-batu-bara-di-Sawahlunto-10-tewas.jpg)