Memilih Damai

Inilah Karakteristik Pemimpin yang Diinginkan dan bakal Dipilih Kalangan Millenial di Pemilu 2024

Preferensi figur pemimpin yang dibutuhkan kalangan muda mendatang setidaknya harus aspiratif dan paham betul persoalan millenial dan bangsa ke depan.

habibur rohman/surya.co.id
Dosen Fisip Unair Airlangga, Pribadi Kusman, talkshow Tribun Series "Memilih, Damai!" yang berlangsung di Aula Soetandyo Wignjosoebroto Fisip Unair, Jumat (2/12/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com - Preferensi figur pemimpin yang dibutuhkan kalangan muda mendatang setidaknya harus aspiratif dan paham betul persoalan millenial dan bangsa ke depan.

Hal ini menjadi tantangan elit politik sebab persoalan tersebut belum tersentuh optimal.

Dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Fisip Unair) Surabaya Airlangga Pribadi Kusman mengatakan kalangan elite parpol hendaknya memang tak hanya menggaungkan jargon.

Namun, juga perlu memperbincangkan persoalan yang riil yang dekat dengan millenial.

Misalnya, terkait realitas ekonomi politik bahwa millenial sebagian besar saat ini masuk dalam arus besar ekonomi digital.

Baca juga: Potensi Munculnya Politik Identitas di Pemilu 2024, Founder Intrans: masih Kuat di Pilkada

"Ada 33 Juta tenaga kerja digital di Indonesia sebagian besar kalangan millenial dan sekarang sedang menghadapi tantangan krisis," kata Airlangga dalam kegiatan Talkshow bertajuk Memilih, Damai Yang Muda Yang Primordial? yang digelar Tribunnetwork di Unair Surabaya belum lama ini sebagaimana disadur dari Surya.

Dalam diskusi yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi TribunJatim Network, Tri Mulyono ini, turut dihadiri sejumlah pembicara.

 

Selain Airlangga, juga hadir Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, Pengamat Ekonomi Politik Fachry Ali dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair, Pradipto Niwandhono.

Airlangga melanjutkan persoalan tersebut saat ini belum tersentuh optimal oleh kalangan elit politik.

Padahal kalangan millenial mendambakan pemimpin yang paham betul persoalan mereka.

Selain juga butuh pemimpin yang memiliki gagasan menggerakkan, sehingga diyakini Pemilu 2024 isu primordialisme semakin bisa rontok.

"Ketiga dia punya program apa yang jelas," ucap Airlangga dalam diskusi yang berlangsung di Aula Soetandyo Kampus B Fisip Unair.

Airlangga meyakini isu primordialisme pada Pemilu 2024 bisa berpotensi rontok.

Meskipun tak dapat dipungkiri primordialisme memang tak selalu berkonotasi buruk.

Namun, memang penting untuk diskusi kapasitas dan kemampuan figur.


(*/TRIBUN MEDAN)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved