Kisah Lansia Korban Selamat Gunung Semeru, Sempat Terjebak 12 Jam Sampai Trauma
Beberapa kisah korban selamat erupsi Gunung Semeru ini pun begitu menyayat hati, mulai dari lansia terjebak 12 jam hingga masih adanya trauma.
Selanjutnya, Mereka pun lakukan evaluasi yang penuh dengan ketegangan.
Pasalnya, mereka hanya menggunakan tali yang dibentangkan dan diikat ke pohon kelapa.
"Bapak Suara dievakuasi terlebih dahulu.
"Karena usianya yang sudah tua pada pukul 01.15 WIB," tutur Joko.
"Selanjutnya, Bapak Buang dievakuasi dengan cara yang sama.
"Yakni menggunakan penyeberangan secara menggantung dengan tali yang dibentangkan dan diikat di pohon kelapa pada pukul 01.45 WIB."
Akhirnya, keduanya pun lansgung diperiksa oleh petugas kesehatan dan diantar ke rumah masing-masing pukul 02.00 WIB.
Masih Trauma
Di sisi lain, Fatini (40), seorang warga Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur ini sontak panik dengar kabar Gunung Semeru ini kembali erupsi pada pukul 02.40 WIB pada Minggu (4/12).
Ia pun akui kalau masih merasakan trauma akibat letusan Gunung Semeru yang juga terjadi pada Desember 2021 lalu.
"Ketika dengar kabar ada erupsi langsung tidak bisa mikir apa-apa, pokoknya selamat saja," kata Fatini.
Fatini pun cuma bisa bawa dompet dan prioritaskan keselamatan keluarganya karena tak sempat bekali diri.
"Saya hanya membawa dompet dan langsung mengajak suami dan dua anak saya menyelamatkan diri," lanjutnya.
Kala ditemui di pengungsian, Fatini pun akui menyelamatkan diri bersama warga desa lain.
Bersama-sama ia pun bergegas cari lokasi yang aman.
"Langsung menuju tempat paling aman kemudian bersama-sama menyelamatkan diri," lanjutnya.
(*/ Tribun-Medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/lansia-semeru-tribunmedan.jpg)