Haru Pernikahan Nurdin dan Nida, Gelar Akad di Tengah Reruntuhan Puing Bangunan Gempa Cianjur

Alhasilnya, pernikahan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang disepakati dan telah didaftarkan ke kantor urusan agama (KUA) setempat.

“Alhamdulilah ijab kabulnya lancar,” ujar dia.

Seusai menikah, Nurdin akan tinggal beberapa hari di rumah istrinya untuk kemudian kembali ke tenda pengungsian.

Dia pun menaruh harap, pernikahannya ini menjadi momentum bangkit mengawali kehidupan baru sebagai seorang suami dan penyintas bencana.

“Mudah-mudahan ke depan kehidupan menjadi lebih baik, khususnya bagi keluarga saya dan istri, dan untuk semua korban gempa ini,” ucap Nurdin diamini sang istri tercinta.

Kerabat mempelai perempuan, Iis (38) menuturkan, rencana pernikahan ini sebelumnya telah dipersiapkan secara matang, peralatan dekorasi telah dipesan, dan tema pelaminan sudah dikonsep.

“Sudah cetak undangan juga."

"Awal pekan lalu rencananya baru mau dibagi-bagikan,” kata Iis.

Iis menyebutkan, pesta pernikahan ini sedianya akan digelar di halaman rumahnya, namun urung karena kondisinya rusak bahkan setengah dari bangunan kini luluhlantak.

“Jadinya dilaksanakan seperti ini, hanya dihadiri keluarga dan kerabat dari kedua belah pihak,” ujar Iis.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com