Berita Sumut
Ekonom Sumut Sebut Bansos Turut Picu Kenaikan Harga Telur Hingga Daging Ayam
Awal pekan Desember 2022 ini, terpantau sejumlah bahan kebutuhan pangan mengalami kenaikan harga., mulai dari telur hingga daging ayam.
Penulis: Angel aginta sembiring |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Awal pekan Desember 2022 ini, terpantau sejumlah bahan kebutuhan pangan mulai mengalami kenaikan harga.
Mulai dari harga telur hingga daging ayam di Kota Medan mulai merangkak naik.
Baca juga: Gubernur Edy Pastikan UMP Sumut Naik 7,45 Persen per Januari 2023, Ekonom Wanti-wanti Gelombang PHK
Pantauan Tribun Medan, harga rata-rata daging ayam dijual Rp 34 ribu per kilogram, lebih mahal dibandingkan dengan posisi akhir bulan sebelumnya yang masih dijual dikisaran harga Rp 32 ribu per kg.
Sementara itu, harga telur ayam juga naik dari yang sebelumnya berada di kisaran Rp 26 ribu kini mencapai Rp 30 hingga Rp 35 ribu.
Adapun penyebab kenaikan harga keduanya dipicu oleh demand atau permintaannya yang juga mengalami peningkatan signifikan diawal Desember ini, termasuk permintaan daging ayam.
Selain pemicu kenaikan, permintaan sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, Ekonom Sumut Gunawan menyebut yakni dampak pemberian bantuan sosial (Bansos) turut jadi pemicunya.
"Memang Bansos saat ini menjadi salah satu masalah kenaikan harga komoditas tersebut. Walau demikian kenaikan harga ini tidak akan memperburuk daya beli masyarakat miskin," ujar Gunawan, Senin (5/12/2022).
"Pasalnya masyarakat yang kebagian Bansos justru mendapatkan sumber protein tersebut secara cuma cuma. Kelas masyarakat menengah ke atas yang terpaksa harus membayar harga yang lebih mahal," lanjutnya.
Ia menyayangkan subtitusi sumber protein dari ikan laut segar bermasalah, akibat faktor cuaca yang memperburuk hasil tangkapan nelayan.
Sehingga dalam hal ini, masyarakat beralih dari ikan ke sumber protein lainnya yakni telur dan daging ayam.
"Dan permintaan sendiri masih berpeluang naik hingga libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti. Jadi dinas terkait harus bekerja ekstra menjelang Nataru tahun ini," tegasnya.
Di sisi lain, harga cabai merah dan cabai rawit juga mengalami kenaikan di awal bulan ini.
Kenaikan komoditas cabai tersebut dinilai lebih dikarenakan oleh faktor musiman dimana siklus harga tengah membentuk tren ke atas.
Baca juga: Buruh Minta Kenaikan Upah Minimum 2023 Sebesar 13 Persen, Ini Kata Ekonom Sumut
Ditambah faktor cuaca yang turut memicu kenaikan harga.
Adapun harga cabai merah naik menjadi Rp 28.800 dari posisi akhir bulan yang masih diperdagangkan di rata-rata harga Rp 24 ribu per kg.
(cr9/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ekonom-Sumut-Sebut-Bansos-Pemicu-Kenaikan-Harga-Telur-Ayam.jpg)