Viral Medsos
MENGERIKAN, Korut Tembakkan 30 Rudal dan Terbangkan 180 Jet Tempur, Dicegat 80 Jet Tempur Korsel
Situasi Semenanjung Korea makin mengkhawatirkan, usai Korea Selatan menerbangkan 80 pesawat militer termasuk Jet tempur canggih F-35, Jumat kemarin.
Setelah mencatat rekor tahunan dengan lusinan peluncuran rudal balistik pada tahun 2022, Korea Utara semakin meningkatkan aktivitas pengujiannya sejak akhir September tahun ini, termasuk apa yang digambarkan sebagai simulasi serangan nuklir terhadap target Korea Selatan dan AS.
Dikatakan, tes itu dimaksudkan sebagai peringatan terhadap latihan militer AS dengan sekutu Korea Selatan dan Jepang.
Menanggapi peningkatan uji coba senjata Korea Utara dan meningkatnya ancaman nuklir, AS dan Korea Selatan tahun ini melanjutkan latihan militer skala besar yang dirampingkan atau ditangguhkan pada tahun-tahun sebelumnya untuk mendukung upaya diplomatik pemerintahan Trump dengan Korea Utara dan karena pandemi.
Korea Utara sangat membenci latihan militer Vigilant Storm, yang mencakup jet tempur siluman F-35B AS yang dapat dipasang senjata berat udara ke darat untuk misi serangan darat, kata Hong Min, seorang analis senior di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional Seoul.
Dia mengatakan, rentetan tembakan rudal dan artileri Korea Utara minggu ini mungkin menunjukkan rasa waspada.
"Jumlah 240 pesawat tempur (yang terlibat dalam latihan bersama) juga luar biasa," kata Hong. “Hanya untuk membandingkan, Amerika Serikat berperang di awal Perang Teluk 1990-an dengan sebagian besar kekuatan udaranya berasal dari dua kapal induk yang masing-masing menampung 80 pesawat tempur.”
Korea Utara meluncurkan puluhan rudal balistik tahun ini, termasuk beberapa ICBM dan rudal jarak menengah yang diterbangkan di atas Jepang.
Pejabat Korea Selatan mengatakan, ada indikasi Korea Utara dalam beberapa minggu mendatang akan melakukan uji coba nuklir. Terakhir Pyongyang melakukan uji coba nuklir adalah tahun 2017.
Para ahli mengatakan Korea Utara berusaha memaksa AS untuk menerimanya sebagai kekuatan nuklir dan berusaha untuk menegosiasikan konsesi ekonomi dan keamanan dari posisi yang kuat.
Korea Utara menekankan ancamannya dengan doktrin nuklir eskalasi yang mengizinkan serangan nuklir preemptive dalam berbagai situasi krisis yang didefinisikan secara longgar.
(*/tribun-medan.com/kompas tv)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/korut-luncurkan-rudal-terbaru.jpg)