Kebohongan Pelaku Pembunuhan Magelang, Ternyata Suka Peras Harta Ortu, Minta Rp32 Juta Per Bulan
Kepada kepolisian, Dhio mengaku sakit hati karena dibebani keluarganya untuk membantu perekonomian selepas sang ayah pensiun 2 bulan.
TRIBUN-MEDAN.com - Sukoco, paman DDS alias Dhio, pelaku pembunuhan satu keluarga di Magelang membantah pengakuan keponakannya.
Sebelumnya, Dhio sempat mengungkap alasannya membunuh kedua orangtua dan kakak kandungnya sendiri.
Kepada kepolisian, Dhio mengaku sakit hati karena dibebani keluarganya untuk membantu perekonomian selepas sang ayah pensiun 2 bulan.
"Selain itu saya meluruskan berita yang simpang siur, bahwa pengakuan tersangka dia jadi penanggung jawab atau tulang punggung itu tidak benar."
"Sama sekali tidak benar," kata Sukoco, dikutip dari YouTube KompasTv, Rabu (30/11/2022).
Sukoco mengatakan, Dhio yang merupakan anak kedua dari keluarga inilah yang justru merusak keuangan orang tuanya.
"Bahkan justru yang merusak dana-dana orang tua itu, dia sendiri."
"Dengan kebohongan-kebohongannya, kepandaiannya, sehingga dana-dana orang tua digerogoti," tutur Sukoco.
Sukoco menyebut Dhio menghabiskan uang hingga 32 juta setiap bulannya.
Uang itu, kata Sukoco, digunakan untuk mengikuti sejumlah kursus.
Namun ia tidak mengetahui persis kursus tersebut apakah benar adanya
Informasi tersebut Sukoco dapatkan dari adiknya, Heri Riyani, yang juga merupakan korban.
"Jadi waktu almarhumah adik saya (Heri Riyani), pernah beberapa bulan yang lalu bertemu dengan saya 'Mas ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan 32 juta' untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya," jelas Sukoco.
"Namun kursusnya belum dibuktikan benar adanya," kata Sukoco.
Motif Pembunuhan
Motif pembunuhan diduga karena rasa sakit hati pelaku terhadap orang tua dan kakaknya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/racun-magelang-tribunmedan.jpg)