PILU Nasib Korban Gempa Cianjur, Tidur Bareng Belasan Mayat di Satu Tenda, Dimakamkan Seadanya

Bukan hanya soal penderitaan mereka tinggal di pengungsian, siapa sangka ada cerita lain yang mengiris hati.

Editor: Liska Rahayu
HO
Tim SAR masih melakukan pencarian korban Gempa Cianjur. Sebanyak 14 orang korban gempa cianjur hingga Sabtu (26/11/2022) pukul 17.00 WIB belum ditemuk 

TRIBUN-MEDAN.com - Gempa bumi Cianjur tersebut menewaskan ratusan korban jiwa yang meninggal tertimbun reruntuhan.

Salah satu kisah menyedihkan imbas gempa bumi Cianjur datang dari Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang.

Bukan hanya soal penderitaan mereka tinggal di pengungsian, siapa sangka ada cerita lain yang mengiris hati.

Pasalnya, diketahui bahwa para pengungsi sempat harus tinggal bersama belasan jenazah dalam satu tenda.

Seperti dilansir dari Tribun Palu, para pengungsi Desa Cibulakan tersebut harus rela berbagi tempat dengan 11 jenazah.

Hal tersebut tak lain terjadi karena wilayah tersebut terisolasi imbas timbunan longsor karena gempa bumi Cianjur.

Akibatnya, mobil ambulnas tidak dapat membawa jenazah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan segera.

Salah seorang pengungsi bernama Hj Rosidah menyebut bahwa ratusan rumah warga mengalami rusak parah akibat gempa bumi Cianjur.

Baca juga: Update Korban Gempa Bumi Cianjur: Sebanyak 310 Orang Meninggal Dunia, 24 Warga Masih Hilang

Baca juga: Gempa Bumi Cianjur: Mata Nurhayati Berkaca-kaca Mengingat Dirinya Terkubur Reruntuhan 6 Jam

Adapun korban selamat kini membangun tenda pengungsian dari terpal dan bahan seadanya.

Bahkan, salah satu terpal yang digunakan diambil dari bekas kegiatan kurban saat Idul Adha lalu.

Setelah guncangan hebat yang meruntuhkan ratusan rumah, satu per satu jenazah ditemukan hingga akhirnya harus tinggal bersama mereka sementara waktu.

Rosidah mengatakan bahwa di tenda yang menjadi posko pengungsian tersebut sempat ditinggali 11 jenazah.

Tidak dipungkiri, hal tersebut membuat anak-anak sempat merasa ketakutan.

Akhirnya pada orang tua memindahkan jenazah tersebut ke tempat lain.

"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah jenazah ditaruh di ujung belakang sana, sementara warga di depan sini," jelasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved