Memilih Damai

Jawa adalah Kunci dalam Pilpres 2024, Hasan Nasbi Beber Data Populasi 60 Pemilih Ada di Pulau Jawa

Jadi kalau dsederhanakan 60 persen pemilih ada di Pulau Jawa, 20 Sumatera, 20 lagi itu gabungan dari Kalimantan, Sulawesi, Bali sampai Papua.

TRIBUN-TIMUR.COM/FAQIH IMTIYAAZ
Diskusi politik bertajuk 'Jawa adalah Kunci Pemilu 2024' di Aula Prof Syukur Abdullah, FISIP Universitas Hasanuddin, Makassar, Senin (14/11/2022). Hadir Dosen Universitas Indonesia Panji Anugrah Pramana, Komisaris Utama PT Cyrus Nusantara Hasan Hasbi, Guru Besar UIN Alauddin M Qasim Mathar dan Dosen Sosiologi Politik Iqbal Latief. 

TRIBUN-MEDAN.com - Menjelang pesta akbar demokrasi di Indonesia, yakni Pemilu 2024, diskursus politik semakin hangat diperbincangkan.

Di antaranya, diskusi tentang tema "Jawa adalah kunci pemilu 2024".

Empat akademisi dan pengamat politik membedah tema ini di Aula Prof Syukur Abdullah, FISIP-Unhas seperti disadur dari Tribun Timur.

Di antaranya ada Komisaris Utama PT Cyrus Nusantara Hasan Nasbi.

Hasan Nasbi menyebut pemilih harus legawa melihat Pulau Jawa yang menjadi lumbung suara.

"Kalau bicara dalam konteks Jawa, kita harus memahami dalam beberapa pengertian, kalau Jawa adalah sebuah pulau itu (dimaksudkan, red) dalam berbagai survei. Komposisi hampir 60 persen (pemilih) berdiam di Pulau Jawa," jelas Hasan Nasbi.

"Jadi kalau kita sederhanakan 60 persen Jawa, 20 Sumatera, 20 lagi itu gabungan dari Kalimantan, Sulawesi, Bali sampai Papua. Jabar tambah Jakarta aja lebih besar (jumlah pemilihnya) dari Indonesia Timur," lanjutnya.

Bahkan ia menyampaikan jumlah populasi di Pulau Jawa terbanyak di dunia.

"Jawa itu the most populated  island in the world. Bahkan penduduk Pulau Jawa lebih besar (jumlahnya) dari Rusia," kata Hasan Nasbi.

Dalam Politik, Hasan mengibaratkan pulau Jawa seperti kolam ikan.

Besarnya penduduk pulau Jawa bisa menjadikannya sebagai kunci menduduki kursi presiden

"Dalam konteks politik elektoral, Jawa sebagai pulau kayak dalam satu kolam yang ikannya banyak. Memancing pemilu kayak memancing ikan, kemungkinan dapat pemilihnya banyak di sana," jelas Hasan Nasbi.

"Karena geografis kecil tapi pemilihnya banyak. Pasarnya memang di Jawa," tegasnya.

Dengan sistem satu orang untuk satu suara, maka Jawa dinilai tetap menjadi kunci dalam pemilu 2024

(*/TRIBUN MEDAN)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved