Gempa Cianjur

Pengungsi Gempa Cianjur Kesal, Banyak Pengunjung Datang Berfoto dan Rekam Video di Tenda Korban

Para pengungsi korban Gempa Cianjur merasa jengkel dengan sikap pengunjung yang datang berfoto-foto di tenda korban gempa. 

HO
Papan kardus bertuliskan "Ini Bukan Wisata Bencana" terpasang di salah posko pengungsi di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Desa Gasol menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah diguncang gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Senin lalu. Lebih dari 60 orang meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan, ratusan orang terluka, ratusan rumah rusak berat dan ringan, ratusan orang harus mengungsi di tenda-tenda terpal. 

TRIBUN-MEDAN.com - Para pengungsi korban Gempa Cianjur merasa jengkel dengan sikap pengunjung yang datang berfoto-foto di tenda korban gempa. 

Publik hingga kini masih meneruh perhatian atas bencana gempa bumi dengan magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) kemarin.

Pascagempa banyak pula warga dari luar Cianjur yang datang ke lokasi gempa, sekadar untuk melihat-lihat bagaimana situasi Cianjur setelah diguncang gempa.

Sayangnya orang-orang tersebut datang hanya melintas dan mendokumentasikan kondisi pascagempa Cianjur dengan membuat video atau berfoto selfie.

Bahkan ada juga yang turun dari mobil hanya untuk melihat jenazah yang belum dikuburkan sekaligus foto-foto.

Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Posko Bencana di Kampung Longkewang, Desa Gasol.

"Sejak hari pertama banyak orang-orang yang melintas berhenti buat memvideokan kondisi di sini bahkan berswafoto sambil ketawa-ketawa dari dalam mobil."

Baca juga: Jembatan Penghubung Dua Kecamatan di Langkat Kian Rusak, Truk Bertonase Tinggi Kerap Melintas

Baca juga: Beredar Akta Cerai Syahrini dan Reino Barack, Incess Unggah Foto Ini: Bersama Belahan Jiwaku

"Malah ada yang turun mau melihat jenazah yang belum dikuburkan hanya untuk foto-foto," kata Leka dilansir Tribun Jabar, Jumat (25/11/2022).

Leka mengungkapkan, kedatangan orang-orang yang hanya sekadar ingin melihat-lihat lokasi gempa Cianjur sangatlah mengganggu proses evakuasi dan distribusi bantuan.

"Jadi terhambat, bantuan tidak masuk ke desa terdampak. Di sini banyak yang belum mendapat bantuan pada hari pertama dan kedua pascabencana gempa."

Iklan untuk Anda: Polri Temukan CCTV yang Akan Ungkap Kasus Kematian Brigadir J
Advertisement by
 
"Baru di hari keempat, pendistribusian bantuan terpenuhi," ujarnya.

Lebih lanjut Leka menuturkan, mungkin saja di antara orang-orang yang datang tersebut ada yang berniat untuk membantu korban.

Baca juga: Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur Terus Dikirimkan, Gunakan Helikopter hingga Bantuan Rp2,69 Miliar

Namun jika bantuan yang diberikan tidak terlalu banyak, Leka menganjurkan agar bantuan tersebut disalurkan kepada relawan.

Agar nantinya bantuan itu bisa didistribusikan dengan baik dan merata oleh para relawan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved