Gempa Cianjur
KISAH Nurhayati Terjebak Bangunan Rubuh 4 Jam, Berdoa Harap Malaikat Beri Pertolongan
Korban gempa Cianjur memiliki banyak cerita sedih selama terjebak di bangunan rubuh pada Senin (21/11/2022) kemarin.
TRIBUN-MEDAN.com - Korban gempa Cianjur memiliki banyak cerita sedih selama terjebak di bangunan rubuh pada Senin (21/11/2022) kemarin.
Nurhayati (27), warga Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, harus menjalani perawatan di RSUD Cibabat, Cimahi, Jawa Barat akibat patah tulang kaki seusai tertimbun reruntuhan bangunan selama kurang lebih empat jama lamanya.
Ia merupakan satu dari sekian banyak korban gempa bumi berkekuatan M 5,6 yang mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) siang itu.
Nurhayati pun menceritakan pengalamannya dalam bertahan dari peristiwa gempa bumi itu.
Berikut kisahnya dikutip dari Kompas.com.
Mata Nurhayati berkaca-kaca mengingat kembali peristiwa mengerikan yang dialami dua hari lalu.
Pasalnya, tanpa tanda-tanda, gempa bumi bermagnitudo 5,6 itu memorak-porandakan Kampung Garogol, RT 05 RW 03, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tempat Nurhayati tinggal.
Masih jelas dalam ingatannya, langit Cianjur sedang cerah, matahari berada tepat di ubun-ubun kepala, para petani tengah beristirahat dan berteduh dari terik matahari.
Nur, sapaan Nurhayati, saat itu sedang berada di dalam sebuah gedung madrasah dan tengah mengaji bersama warga lainnya.
"Waktu itu saya lagi mengaji di madrasah, terus terasa goyang dan saat mau berdiri itu (bangunan) langsung runtuh," ujarnya.
Hanya sekali goyangan, bangunan madrasah itu langsung ambruk seketika. Atap bangunan dan tembok di ruangan itu runtuh.
"Setelah madrasah runtuh, di sana masih terasa goyang terus sebentar-sebentar."
Seisi ruangan panik, jemaah yang tengah mengaji di dalam gedung seketika lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Namun Nur terjebak di dalam gedung selama berjam-jam.
Dia tertimpa reruntuhan bangunan sehingga membuatnya cedera.
"Saat itu jemaahnya banyak, ada yang menyelamatkan diri keluar. Tapi kalau saya terjebak (tertimbun) di dalam sejak pukul 14.00 hingga pukul 18.00," tutur Nur mencoba mengingatnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Korban-gempa-Cianjur-memiliki-banyak-cerita-sedih.jpg)