Fakta Baru Kasus Mafia Tambang, Ada Pengakuan Ferdy Sambo, Kapolri Perintahkan Tangkap Ismail Bolong

TRIBUN-MEDAN.COM - Fakta Baru Kasus Mafia Tambang Kalimantan, Kapolri Perintahkan Tangkap Ismail Bolong, Nama Kabareskrim Komjen Agus Andrianto Terseret.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan untuk menangkap mantan polisi bernama Ismail Bolong.

Mantan anggota Satuan Intelkam Polres Samarinda dengan pangkat terakhir Aiptu ini, diduga menjadi beking tambang ilegal di wilayah Kalimantan Timur.

Jenderal Listyo Sigit menegaskan, sudah perintahkan bawahannya untuk bergerak cepat menangkap Ismail Bolong.

"Tunggu saja ya (perintah)," ujar Kapolri.

Seperti diketahui, Ismail Bolong viral setelah membuat video pengakuan sebagai pemain tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Untuk memuluskan tambang ilegalnya, Ismail Bolong menyebut harus merogoh kocek hingga miliaran untuk memberikan setoran ke atasan.

Dalam video itu, Ismail Bolong mengaku telah menyetor uang Rp 6 miliar ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

Tapi, setelah video itu viral se-Indonesia, Ismail Bolong tiba-tiba mengklarifikasi bahwa hal tersebut tidak benar.

Ia mengaku membuat video atas perintah mantan Karo Paminal Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

Merespon Ismail Bolong, Hendra Kurniawan pun langsung membantah ucapan Ismail itu.

Di sisi lain, Ferdy Sambo membenarkan dokumen penyelidikan Propam (saat dirinya menjabat Kadiv Propam Polri)  terkait kasus tambang ilegal yang tersebar luas tersebut.

“Ya sudah benar itu suratnya (surat penyelidikan Divisi Propam Polri),” kata Ferdy Sambo kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (22/11/2022).

Didorong Mantan Kabareskrim

Perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap pelaku tambang batubara ilegal Ismail Bolong mendapatkan dukungan (dorongan) dari mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen (Purn) Ito Sumardi.