Kasus Kalideres

4 Fakta Voluntarily Stopping Eating and Drinking, Diduga Jadi Penyebab Keluarga Kalideres Meninggal

Namun, sampai saat ini polisi masih belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai motif dari kasus tewasnya satu keluarga tersebut.

HO
Polisi masih terus menyelidiki kenapa tidak ada bahan makanan dan minuman di rumah satu keluarga yang tewas di Kalideres. 

TRIBUN-MEDAN.com - Beberapa waktu belakangan, masyarakat dihebohkan atas kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).

Mengutip Tribunnews.com, adapun fakta terbaru adalah dua orang anggota keluarga yang tewas di Kalideres sudah meninggal sejak 13 Mei 2022 atau enam bulan lalu.

Namun, sampai saat ini polisi masih belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai motif dari kasus tewasnya satu keluarga tersebut.

Penyelidikan pun masih terus dilakukan pihak berwajib.

Sementara itu, muncul pula istilah Voluntarily Stopping Eating and Drinking (VSED).

Hal tersebut dikaitkan dengan tewasnya keluarga di Kalideres.

Empat penghuni rumah tersebut diduga sengaja tidak makan atau minum hingga menyebabkan kematian.

Polisi tidak ditemukan sisa makanan di lambung maupun persediaan makanan di rumah tersebut.

Voluntarily Stopping Eating and Drinking merupakan keputusan yang dibuat oleh orang dewasa yang kompeten untuk menghentikan asupan makanan dan cairan ke tubuhnya.

Ternyata VSED ini legal dilakukan di beberapa negara di Amerika Serikat.

Akan tetapi, dengan syarat pelakunya mampu mengambil keputusan dan membuat pilihan sukarela.

Biasanya kematian terjadi karena tubuh mengalami dehidrasi, bukan kelaparan.

Voluntarily Stopping Eating and Drinking tidak bisa dilakukan asal-asalan, apalagi pertimbangan matang.

Berikut empat faktor yang perlu diperhatikan:

Mampu mengambil keputusan tepat

 
Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved