Viral Medsos
Pesan dalam Ponsel Keluarga yang Tewas, Kata-katanya Rapi, Berpendidikan, Ada Bahasa Inggrisnya
Di samping itu, pesan tersebut hanya dikirimkan dari ponsel pertama ke ponsel kedua yang sama-sama dimiliki oleh keluarga tersebut.
TRIBUN-MEDAN.COM - Pesan yang ditemukan dalam ponsel milik satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, diketik dengan susunan kalimat yang tertata.
Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi berdasarkan hasil pendalaman sementara bersama tim ahli psikologi forensik.
"Kata-katanya sangat rapi, terlihat berpendidikan, ada Bahasa Inggris di sela-sela tulisan tersebut," ujar Hengki, Selasa (22/11/2022).
Saat ini, kata Hengki, tim ahli psikologi forensik masih terus mendalami temuan pesan yang banyak mengandung kata-kata tentang emosi dan bersifat negatif tersebut.
Di samping itu, pesan tersebut hanya dikirimkan dari ponsel pertama ke ponsel kedua yang sama-sama dimiliki oleh keluarga tersebut.
"Jadi belum dapat disimpulkan, lagi di analisis tim ahli dari psikologi forensik," kata Hengki.
Hengki Haryadi menjelaskan, anak dari anggota keluarga, Dian (40), itu ternyata masih memberikan susu dan menyisir rambut ibunya yang sudah jadi mayat.
Hengki mengatakan, keterangan itu berdasarkan keterangan pegawai koperasi simpan pinjam yang sempat berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan, pegawai itu datang untuk mensurvei rumah karena salah satu penghuni, yakni Budyanto hendak menggadaikan sertifikat tempat tinggal tersebut.
Sesampainya di lokasi, kata Hengki, pegawai koperasi simpan pinjam dan pihak mediator pun mencium bau tidak sedap dan mencurigakan.
Pada saat itu Hengki menyebut bahwa pegawai koperasi meminta kepada Budyanto Gunawan untuk dipertemukan kepada Margaretha.
Sebab, sertifikat tersebut tercatat atas nama Margaretha.
Saat itu, Dian berdalih bahwa ibunya sedang tertidur sehingga tidak menyalakan lampu.
Pegawai yang curiga pun diam-diam menyalakan senter dari ponselnya dan mendapati Margaretha sudah menjadi mayat.
Dian mengaku masih memberikan ibunya minum berupa susu. Selain itu, ia juga mengaku masih setia menyisir rambut jenazah ibunya yang mulai rontok.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/satu-keluarga-tewas-di-kalideres-jakarta-barat.jpg)