Berita PSMS

BERITA PSMS: Kenang 25 Tahun Kepergian Ramli Yatim, Legend PSMS Gelar Laga Eksibisi

Ramli Yatim lahir di Tebing Tinggi 12 Juli 1921 dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 10 November 1997 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Editor: Salomo Tarigan
HO/
Dua pesepakbola kakak-beradik yang pernah membela PSMS di era 50 an, Ramlan dan Ramli Yatim. 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Minggu, (20/11/2022, menjadi pagi yang begitu spesial bagi pecinta sepakbola Sumatera Utara, khususnya Medan.

Pagi itu, hampir seluruh legenda PSMS Medan berkumpul di Stadion Mini Kebun Bunga Medan.

Kehadiran mereka tak lain untuk mengenang sejarah 25 tahun perjalanan legenda sepakbola PSMS Medan, dan atlet Sumut yang begitu tersohor pada masanya, yakni Ramli Yatim.

Ramli Yatim lahir di Tebing Tinggi 12 Juli 1921 dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 10 November 1997 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Dalam agenda kegiatan yang diinisiasi putra Ramli Yatim, Ruslan Ramli Yatim itu, turut dilangsungkan pertandingan eksebisi bertajuk 'Pahlawanku Teladanku'.

Diikuti tiga tim yakni Pemprov Sumut, Pemko Medan dan Legenda PSMS, eksebisi berjalan penuh keakraban.

Bagaimanakah era keemasan yang telah ditorehkan Ramli Yatim, berikut catatan pengamat Sepakbola Medan, Indra Efendi Rangkuti yang dibagikan kepada awak media, Senin (21/11/2022).

Ramli Yatim mulai mengenal sepakbola di lapangan perkebunan Matapao bersama adiknya Ramlan Yatim. Bakat hebatnya kemudian menghantarkan dirinya ke kota Medan dan memulai karirnya di klub Medan Putera,

Kemudian Ramli pindah jadi pemain klub PO Polisi Medan. Setelah itu ia direkrut sebagai pemain utama PSMS Medan, yang kemudian mengorbitkan namanya ke Timnas.

Pecinta sepakbola era milenium mungkin menganggap Bambang Pamungkas sebagai sosok striker jago sundul di Indonesia. Jauh sebelum Bepe, nama Ramli Yatim sudah dikenal di Asia dan bahkan Eropa.

Sundulan mautnya mengantarkan Sumut menjuarai PON III pada 1953 di Medan, setelah satu sundulannya turut membawa Sumut meraih Medali Emas setelah mengalahkan Tim DKI Jakarta 3-1 di Final.

Ketika klub Austria GAK Graz bertandang ke Medan untuk berujicoba dengan PSMS pada 27 Juli 1954 lalu, Ramli Yatim menunjukkan aksinya. Kiper GAK Graz di buat kaget ketika bola operan dari Jusuf Siregar di depan gawang GAK Graz, di sambar Ramli dengan sundulan sambil terbang.

Dan bola pun bersarang di jala Gak Graz. Dan akhirnya GAK Graz harus menanggung malu setelah dikalahkan PSMS 3-0 lewat gol yang dicetak oleh Ramli Yatim, Jusuf Siregar dan Djumadi.

Begitu pun ketika klub asal Swiss, Grasshoppers bertandang ke Medan. Walau menang 4-2 dari PSMS, tetapi penjaga gawang Grasshoppers di buat geleng-gelang kepala oleh aksi Ramli Yatim.

Umpan silang Sjamsudin disambut dengan “heading” sambil memutar badan oleh Ramli Yatim yang berujung gol indah yang disambut aplaus meriah dari penonton.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved