Banjir di Kota Medan

Banjir di Perumahan TKBM Medan Labuhan, Warga Tagih Janji Manis Kampanye Wali Kota Medan

Perumahan TKBM Kelurahan Sei Mati Lingkungan XVIII, Kecamatan Medan Labuhan, terendam banjir hingga mencapai pinggang orang dewasa, Senin (21/11/2022)

Penulis: Aprianto Tambunan |

Banjir di Perumahan TKBM Medan Labuhan, Warga Tagih Janji Manis Kampanye Wali Kota Medan

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Perumahan TKBM, Kelurahan Sei Mati Lingkungan XVIII, Kecamatan Medan Labuhan, terendam banjir hingga mencapai pinggang orang dewasa, Senin (21/11/2022).

Kondisi banjir yang merendam permukiman warga ini telah terjadi sejak Sabtu (19/11/2022) kemarin.

Warga perumahan TKBM melakukan aksi unjuk rasa di jalan yang terendam banjir.

Warga menagih janji pemerintah Kota Medan dalam mengatasi Banjir, sesuai dengan janji manis kampanye.

Pantauan Tribun Medan di lokasi, banjir merendam rumah warga memiliki ke dalaman yang berbeda-beda, dari paling terdangkal sebatas lutut orang dewasa hingga terdalam sepinggang orang dewasa.

Warga setempat, Arta Nainggolan mengatakan, banjir di perumahan TKBM sudah 3 bulan terakhir merendam pemukiman warga.

Namun dalam kurun waktu tiga bulan tersebut air hanya sebatas merendam akses jalan saja.

Dia mengatakan, banjir terparah terjadi sejak tiga hari terakhir di mana curah hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Deli meluap hingga air menggenangi permukiman warga.

"Banjir sudah tiga bulan merendam pemukiman kami, tapi selama ini cuman sebatas menggenangi jalan. Tiga hari ini banjir parah kali karena hujan yang cukup tinggi beberapa hari ini," ucap Arta Nainggolan.

Arta juga menagih janji pemerintah Kota Medan, yang mana Wali Kota Medan pernah berjanji kepada masyarakat akan membenahi dan mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi di kawasan Perumahan TKBM.

Lanjutnya, kondisi banjir ini membuat warga tidak dapat melakukan aktivasi seperti biasanya, dan anak sekolah pun tak dapat pergi untuk menimba ilmu.

"Kami menagih janji walikota yang pernah berjanji akan membenahi dan mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi di sini. Anak kami pun sekarang sudah gak sekolah dan suami kami gak kerja karena banjir ini," katanya.

Arta menuturkan, selama tiga hari banjir melanda pemukiman mereka, pemerintah baik dari Kecamatan dan Pemko Medan belum ada memberikan bantuan kepada masyarakat.

Ia juga menyebutkan masyarakat mengalami kesulitan untuk memasak makanan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved