Breaking News

Berita Sumut

Gubernur Edy Ingin Jauhkan Ketimpangan Pendidikan Desa dan Kota, Minta Ini ke Bupati dan Wali Kota

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menginginkan kualitas pendidikan harus setara untuk masyarakat di desa maupun di kota. 

HO/Tribun Medan
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengikuti secara daring Diskusi Publik Peningkatan Sebaran Pendidikan Berkualitas dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2022 di Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (18/11/2022).   

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menginginkan kualitas pendidikan harus setara untuk masyarakat di desa maupun di kota. 

Hal itu dikatakan Gubernur Edy Rahmayadi pada acara Dialog Publik secara daring dengan Bupati/Walikota, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, para Kepala Sekolah dan Guru Penggerak dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2022 yang diselenggarakan Tanoto Foundation bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sumut, di Hall Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Edy Rahmayadi Akui Bahwa Sumut Jadi Provinsi dengan Kasus Agraria Terbesar di Indonesia

"Untuk itu Pemprov Sumut terus melakukan upaya penyetaraan kualitas pendidikan," kata Edy Rahmayadi.

Lebih lanjut, Edy Rahmayadi mengatakan, bahwa tingkat urbanisasi di Sumut terus meningkat. Sejak tahun 2020 penduduk yang tinggal di kota masih 20 persen dan di desa 80 persen.

Sedangkan pada tahun 2021, penduduk yang tinggal di kota mencapai 70 persen dan di desa hanya tinggal 30 persen. 

“Ini membuktikan desa kurang produktif, sehingga penduduk desa mencari pendidikan dan kehidupan di kota,” ujarnya.

Karenanya, Edy meminta perhatian bupati/wali kota dan semua stakeholder bersama-sama membangun desa dan memantapkan sarana dan prasarana termasuk kualitas pendidikan mulai pendidikan dasar sampai pendidikan menengah.

“Pendidikan dasar SD dan SMP menjadi tanggung jawab Bupati/Walikota, sedangkan SMA dan SMK menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi. Walaupun demikian kita masih bisa saling bekolaborasi,” ujarnya.

Dalam Dialog Publik itu, Edy Rahmayadi mengatakan Pemprov Sumut telah menetapkan Rencana Aksi Daerah untuk mewujudkan pendidikan berkualitas. 

Namun untuk mendapatkan kesempatan bersekolah tidaklah sama dengan belajar, duduk di bangku sekolah saja tidak menjamin siswa membantunya untuk sukses meniti karier.

Faktornya beragam, seperti kurangnya bahan literasi, guru yang tidak datang ke kelas, murid yang tidak faham materi tapi guru tidak memfasilitasi dan lain sebagainya.

Hal lain menurut Edy, tujuan pendidikan tidak sekadar memperoleh ijazah dan lowongan pekerjaan saja tetapi yang lebih penting bagaimana mengisi ketidaktahuan dengan menambah pengetahuan, penguasaan teknologi dan diisi dengan akhlak dan budi.

“Inilah yang menjadi tugas kita bersama. Dan Pendidikan itu harus disetarakan dan jangan tinggalkan desa, bangunlah desa secara bersama-sama dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang setara,” katanya.

Edy juga mengapresiasi Sinergy Polices dan Tanoto Foundation yang ikut berpartisipasi di Sumut melalui Program PINTAR (Pengembangan Innovasi Untuk Kualitas Pembelajaran) yang telah berjalan sejak tahun 2018 dan telah mampu berkonstribusi pada peningkatan kemampuan leterasi dan numerasi siswa berdasarkan pencapaian Raport Pendidikan Tahun 2022.

Edy juga berharap kepada Tanoto Foundation yang ownernya adalah putra Sumatera Utara untuk terus meningkatkan kepeduliannya dalam memajukan sektor pendidikan terutama membantu sarana dan prasarana di Sumatera Utara.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved