Banjir Sergai
Banjir Masih Genangi Ribuan Rumah Warga, Sergai Tetapkan Siaga Bencana
Salah satu lokasi paling terdampak banjir adalah Kecamatan Sei Rampah dimana dua ribu rumah terendam banjir akibat meluapnya Sungai Bedagai.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI- Memasuki hari ke empat banjir masih menggenangi rumah warga yang ada di 6 Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai.
Hingga Kamis (17/11/2022), setidaknya 15 ribu warga terdampak banjir yang diakibatkan meluapkan sejumlah sungai karena intensitas hujan yang mengguyur.
Kepala Pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sergai, Frits Ueki Prapanca Damanik menyebutkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Sergai menetapkan status siaga bencana banjir.
Dia mengungkapkan hingga kini, 5.164 rumah di enam Kecamatan masih tergenang banjir.
Baca juga: Pemkab Sergai Tetapkan Siaga Bencana, Ribuan Rumah Masih Terendam Banjir, Warga Mulai Mengungsi
"Memang sejumlah lokasi ketinggian banjir sudah mulai surut dan sejauh ini ada 5.164 kepala keluarga dan sekitar 15 ribu jiwa terdampak banjir," kata Frits, Kamis (17/11/2022).
First mengatakan banjir masih terus bertahan di sejumlah lokasi karena hujan yang terus terjadi.
Salah satu lokasi paling terdampak banjir adalah Kecamatan Sei Rampah dimana dua ribu rumah terendam banjir akibat meluapnya Sungai Bedagai.
Selain rumah penduduk, banjir juga menggenangi sekolah, rumah ibadah dan jalan antar Kecamatan.
"Semakin hari kebutuhan juga semakin meningkat untuk para pengungsi karana itu kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk terus melangkah membantu warga yang terdampak," katanya.
Memasuki hari ke empat banjir, warga pun mulai mengungsi ke posko posko pengungsian, rumah kerabat dan masjid di wilayahnya.
Johan Saputra, Kepala Dusun III Kecamatan Sei Rampah mengatakan, ketinggian air yang memasuki ratusan rumah penduduk membuat warga terpaksa tidur di lokasi yang lebih aman.
"Di sini ada ratusan rumah yang masih terendam air. Jadi warga ada yang tidur di tenda atau tempat yang tidak basah seperti masjid dan teras rumah warga," katanya.
Selain makanan, kata Johan, warga juga membutuhkan obat obatan, sebab beberapa warga mengeluh terserang penyakit seperti gatal gatal, batuk dan demam.
(cr17/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pemandangan-dari-udara-banjir.jpg)