Brigadir J Ditembak Mati
Ronny Catat 5 Saksi ART Ferdy Sambo Jalankan Orkestra Kebohongan, Kamaruddin Peringatkan Damson
Menurut Ronny Talapessy, kelima orang tersebut adalah asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
TRIBUN-MEDAN.COM - Penasehat Hukum (PH) terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ronny Talapessy, mencatat setidaknya ada 5 orang yang diduga menjalankan orkestrasi dari pihak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam perkawa tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Menurut Ronny Talapessy, kelima orang tersebut adalah asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
“Kami mencatat dalam berita acara pemeriksaan, ada 5 saksi yang menjawabnya secara sama, sesuai semua,” ucap Ronny Talapessy Program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (9/11/2022) malam.
Ronny Talapessy pun mengungkap soal peristiwa menarik ketika sejumlah saksi-saksi masih dimintai keterangan oleh penyidik Bareskrim Polri.
Rekan Ronny sesama pengacara untuk Terdakwa Richard Eliezer bertemu dengan saksi-saksi yang merupakan ART Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di lobi Bareskrim Polri.
Ketika itu, kata Ronny, ada seseorang yang kini bersaksi di sidang menekankan kepada rekan-rekannya agar saat ditanya soal tempat isolasi seragam menjawab di rumah Duren Tiga.
“Sebulan yang lalu di Bareskrim, saksi-saksi itu berkumpul sebelum diperiksa mereka berkumpul di lobi, kemudian salah satu rekan saya yang mereka enggak kenal kebetulan lewat, kemudian mereka menyampaikan, nanti sampaikan bahwa isolasi itu di Duren Tiga, itu kecurigaan kita awal ya, waktu proses penyidikan sebulan lalu,” ujarnya.
“Kemudian kita membaca berkas, oh ya mereka semuanya (sama keterangannya soal isolasi di Duren Tiga).”
Lantas Ronny dikonfirmasi Host Program Satu Meja The Forum KOMPAS TV Budiman Tanuredjo, apakah ART yang menyeragamkan pernyataan soal tempat isolasi di lobi Bareskrim Polri ada Susi dan Diryanto alias Kodir.
Ronny membenarkan, dua ART Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tersebut menjadi bagian yang menyeragamkan narasi perihal tempat isolasi. “Iya Susi, Kodir, semua ART,” ucap Ronny.
Bagi Ronny mengorkestrasi kesaksian saksi-saksi dalam perkara pidana pembunuhan adalah sebuah kekeliruan yang dapat menghalangi penyidikan.
“Karena ini masalah keadilan, kebenaran, tentunya Majelis Hakim bisa menilai, ketika mereka bersuara sama, hakim akan menggali lagi, nah ini kan terbukti di persidangan, ibaratnya kocar kacir,” kata Ronny.
Baca juga: PUTRI SULUNG Ferdy Sambo Kembali Tampil di Instagram Tanpa Ibunya, Netizen: Kaget Lihat Sambo. .
Kamaruddin Simanjuntak Ultimatum Damson, Securiti Rumah Ferdy Sambo
Di sisi lain, pengacara keluarga Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak angkat bicara soal tudingan Yosua gemar ke klub malam dan pergi bersama wanita ke hotel.
Sebelumnya, pernyataan itu dilontarkan oleh Damianus Laba Kobam alias Damson sekuriti di rumah Ferdy Sambo saat menjadi saksi pada Rabu (9/11/2022) kemarin.
Menanggapi ini, Kamaruddin Simanjuntak mengultimatum Damson imbas kesaksiannya di persidangan.
Kamaruddin keberatan dengan keterangan yang disampaikan Damson dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (9/11/2022) kemarin.
Adapun kesaksian Damson yakni menyebut Brigadir J memiliki sifat temperamental dan kerap pergi ke klub atau tempat hiburan malam ketika Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sudah terlelap tidur.
Terkait keterangan Damson tersebut, Kamaruddin lantas mengatakan bahwa apa yang dikatakan Damson adalah fitnah dan pembunuhan karakter. "Itu fitnah dan character assassination (pembunuhan karakter)," kata Kamaruddin dikutip dari Wartakotalive.com, Kamis (10/11/2022).
Kamaruddin Simanjuntak memperingatkan agar Damson segera menarik keterangannya di persidangan. Jika tidak, Kamaruddin mengaku tak segan-segan akan mempidanakannya. "Fitnah terhadap orang meninggal itu ada pidananya. Delik aduan. Saya minta Damson mencabut keterangannya itu. Kalau tidak, saya penjarakan. Ini serius loh," ujar Kamaruddin.
Kamaruddin menduga mungkin saja Damson tidak mengerti hukum ketika menyampaikan keterangan demikian. Karena itulah, Kamaruddin memperingatkan Damson apa yang dikatakannya itu merupakan fitnah terhadap Brigadir J dan bisa dituntut pidana.
"Jadi cabut keterangannya. Jangan nanti saya penjarakan, baru menyesal dan akhirnya mengaku disuruh Sambo," kata Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, sangat tidak masuk akal Brigadir J yang seorang ajudan jenderal pergi ke tempat hiburan malam mengajak sekuriti rumah pribadi. "Juga mengherankan jika asisten rumah tangga sampai memonitor ke klub-klub. Ada enggak asisten rumah tangga yang setiap hari atau setiap minggu ke night club," ujar Kamaruddin.
"Itu jadi pertanyaan, berarti ada yang ngajar-ngajari dia ngomong begitu."
Kamaruddin juga menegaskan sudah sangat jelas apa yang dikatakan Damson merupakan fitnah. Fitnah itu, kata Kamaruddin, tidak akan meringankan hukuman Ferdy Sambo. "Jadi fitnah itu akan sia-sia. Bukan begitu caranya membela klien. Bukan dengan menyebar fitnah. Tapi ajarkan hukum yang benar agar ada kesadaran hukum," kata Kamaruddin.
Baca juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tidak Tinggal Serumah, Terungkap Fakta Baru Ini oleh Adzan Romer
Saksi Damianus Laba Kobam mengatakan Yosua memiliki sifat yang temperamen dan suka ke tempat hiburan malam. (HO)
Sebelumnya, sekuriti yang berjaga di rumah Ferdy Sambo, Damianus Laba alias Damson, mengungkapkan kebiasaan Brigadir J semasa hidup. Menurut dia, Brigadir J kerap mengunjungi tempat hiburan malam. Ia mengeklaim mengetahui kebiasaan tersebut karena beberapa kali diajak oleh Brigadir J.
Damson mengungkapkan hal itu saat bersaksi dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi pada Selasa (8/11/2022). "Siap, sering diajak (ke tempat hiburan malam). Kadang setiap malam Minggu diajak," kata Damson dalam persidangan.
Damson menuturkan, Brigadir J biasanya mengajaknya pergi ketika menjelang tengah malam, saat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sudah tidur.
Tempat hiburan malam yang kerap dikunjungi Brigadir J yakni Brexit yang lokasinya berada di Kemang, Jakarta Selatan.
Dari beberapa kali ikut dengan Brigadir J ke tempat hiburan malam, Damson akhirnya mengetahui bahwa ajudan Ferdy Sambo itu dikenal dengan nama Alex.
Damson menambahkan, biasanya Brigadir J menghabiskan uang dari Rp 5 juta sampai Rp15 juta ketika mengunjungi tempat hiburan malam.
Uang sebanyak itu, kata Damson, digunakan untuk membeli minuman, termasuk sudah sekaligus untuk mentraktir dirinya. "Pernah habis paling besar itu bisa sampai Rp15 juta," ucap Damson.
Damson mengatakan, mereka biasanya menghabiskan waktu hingga dini hari di tempat hiburan malam. Setelah itu, pindah ke hotel. Lalu, pada pagi harinya mereka pulang ke rumah Ferdy Sambo.
"Jadi kita dari jam 12.00 sampai jam 3, terus kita lanjut ke hotel. Jam 5 baru pulang," ujar Damson.
"Kalau di hotel ngapain? Kenapa tidak langsung pulang?" tanya pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah.
"Saya tidak tahu karena ada perempuan juga yang ikut," jawab Damson.
Baca juga: Tatapan Mata Tajam Ferdy Sambo ke Romer Ketika Sebut Dengar Suara Putri Menangis dan Kamar Terbuka
(*/tribun-medan.com/kompas.tv)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kamaruddin-Simanjuntak-dan-Ronny-Talapessy.jpg)