Perbaikan Drainase
Pembangunan Drainase di Jalan STM Ujung tak Kunjung Usai, Sebabkan Kemacetan Panjang di Jam Sibuk
Warga simpang Suka Surya Jalan STM Ujung Kecamatan Medan Johor berencana akan melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Wali Kota Medan, Rabu (9/11/2022).
Penulis: Anisa Rahmadani |
Pembangunan Drainase di Jalan STM Ujung tak Kunjung Usai, Sebabkan Kemacetan Panjang di Jam Sibuk
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Warga simpang Suka Surya Jalan STM Ujung Kecamatan Medan Johor berencana akan melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Wali Kota Medan, esok hari Kamis (10/11/2022).
Unjuk rasa tersebut dilakukan sebab adanya proyek pembangunan drainase di Jalan STM Ujung yang tak kunjung selesai.
Dari amatan Tribun Medan saat mengunjungi pembangunan drainase, pekerja proyek pembangunan masih sibuk melakukan tugasnya.
Selain itu di lokasi juga masih terlihat dua alat ekskavator berwarna kuning dan merah serta beberapa alat berat dan bahan bangunan lainnya.
Menurut pedagang setempat proyek pembangunan drainase ini sudah berjalan selama satu bulan lebih.
Namun mereka (masyarakat setempat) mengeluh lantaran lambatnya proyek pembangunan drainase selesai.
"Kita mendukung penuh program Pemko Medan hanya saja tolong lah ini di percepat," ucap Ani penjual sekaligus warga di sekitaran STM Ujung.
Sebab kata Ani selama proyek pembangunan tak selesai dirinya tidak bisa berjualan serta setiap jam berangkat maupun pulang sekolah atau kerja, jalan potongan tersebut menjadi macet dan terkadang bisa tidak gerak sama sekali.
"Mereka tidak menggusur kami tapi secara tidak langsung mereka menutup usaha kami lihat kalau ditutup gitu siapa yang mau beli. Dan jalan potongan itu setiap pagi ataupun sore itu macetnya luar biasa sampe ke depan rumah saya yang dibelakang,"kata Ani sambil menunjuk arah rumahnya.
Bukan hanya Ani, Sentia pedagang sekaligus warga sekitar ini juga beranggapan bahwa proyek pekerjaan drainase ini seperti dilama-lamakan.
"Sempat terhenti ini proyeknya gak ada yang kerja berapa minggu. Jadi kita kan semakin geram. Karena penghasilan kita dari jualan. Anak mau jajan mau beli kebutuhan makan di rumah dari jualan ini tapi kalau tutup gini bagaimana," jelasnya.
Belum lagi kata Sentia tempat usahanya harus bayar sewa kurang lebih Rp 2 juta Perbulan.
"Lagian ini bukan tanah pemerintah tapi kami harus tutup.ini tanah pribadi warga yang di sewakan oleh mereka makanya kami bisa dapat listrik air tapi kalau gini kami rugi besar," Katanya.
Untuk itu kata Sentia maupun Ani berencana besok akan melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Wali Kota Medan.
"Rencana kami akan adain unjuk rasa besok sebab kami minta hak kami. Seharusnya jika mereka (pihak Pemko Medan) mau melakukan pembongkaran beri juga kami masyarakat dan khususnya para usaha ini solusi jangan main asal bongkar saja padahal ini bukan tanah milik Pemko Medan,"jelas Sentia.
(cr5/tribun-medan.com)