PSDS Deliserdang

Kelompok Suporter BSA Desak Kompetisi Liga 2 Bergulir Lagi, Banyak yang Bergantung dari Sepak Bola

Kelompok suporter PSDS Deliserdang termasuk yang saat ini menunggu-nunggu kabar lanjutan kompetisi Liga di Indonesia.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ilham Fazrir Harahap
HO
Kelompok suporter PSDS Deliserdang, Barisan Suporter Atrack (BSA) mendesak kompetisi Liga 2 bergulir kembali. 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Kelompok suporter PSDS Deliserdang yakni Barisan Suporter Atrack (BSA) mendesak kompetisi Liga 2 bergulir kembali.

Kelompok suporter PSDS Deliserdang termasuk yang saat ini menunggu-nunggu kabar lanjutan kompetisi Liga di Indonesia.

Dari beberapa kelompok suporter PSDS Deliserdang yang ada, kelompok Barisan Suporter Atrack (BSA) yang saat ini ngotot dan memohon agar kiranya kompetisi Liga dilanjutkan kembali.

Alasannya pun beragam, termasuk demi menghidupkan industri persepakbolaan Indonesia. 

" Ya terus terang kami sangat prihatin dengan industri sepabola kita sekarang ini. Terkhusus untuk PSDS, kita di sini baru saja merasakan animo riak-riaknya sepakbola nasional tapi sekarang kondisinya kita harus berhenti.

Baca juga: PSDS Deliserdang Berbenah Fasilitas, Liga 2 Belum Jelas, Rumput Stadion Baharoeddin Dirawat

"Kita yang kelompok supoter pun bingung mau melakukan pengembangan, bagaimana mau mengembangkan kalau kondisinya pun kompetisi berhenti seperti ini, "ujar Ketua BSA, Rahmat Senin, (7/11/2022). 

Kelompok suporter BSA yang baru terbentuk beberapa bulan lalu ini, sudah beranggotakan 300 orang.

Dari sosialisasi yang sempat mereka lakukan sudah ada 1300 orang yang ikut mendukung tim PSDS.

Pada kompetisi lagi berjalan subsidi pun sempat dijalankan mulai dari pembelian tiket masuk dan baju. 

" Liganya aja terhenti bagaimana kita mau mengembangkan, mau ngapain?. Intinya kan pertama sepakbola atau kompetisinya dulu. Kalau kompetisinya berkembang baru kita juga berkembang. Sekarang ini hampa karena kompetisinya terhenti. Ya nanti dululah (untuk pengembangan), " Ucap Rahmad. 

Baca juga: KAPTEN PSDS Rindu Momen Ngumpul di Mes, Latihan hingga Bertanding, Harap Kompetisi Bisa Dilanjutkan

Ia menyebut tidak semestinya kondisi persepakbolaan Indonesia seperti ini. Dianggap sudah bisa harusnya kompetisi dilanjutkan sekarang ini.

Dinilai tidak ada yang perlu ditunggu lagi karena atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pun sudah ada yang ditetapkan tersangka. 

" Kompetisi ya harus berjalan, sekarang ini kayaknya ribet kali. Kita harus menunggu KLB atau Ketum dulu. Sementara kemarin kompetisi adanya PT yang menjalankan. Harusnya PT juga bisa tetap menjalankan kompetisi. Regulasi tetap ada dan jalan saja, "kata Rahmat. 

Jika tidak ada kepastian kapan akan dilanjutkan, sambung Rahmat banyak pihak yang menjadi korban.

Hal ini lantaran banyak pihak yang selama ini menggantungkan hidup dari sepakbola. Bagi yang sudah punya keluarga berdampak kepada anak dan istrinya sementara yang berstatus lajang berdampak kepada orangtuanya. 

Baca juga: Kelanjutan Kompetisi Liga 2 tak Jelas, Manajemen PSDS Berencana Putuskan Kontrak Pemain

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved