Cerita Adzan Romer
Cerita Adzan Romer, Mau Main Bulutangkis Bareng Sambo, Malah Berujung Yosua Tewas dan Nyaris Disikut
Dalam persidangan dengan terdakwa Eliezer Senin lalu, mantan Ajudan Sambo Adzan Romer menyebut, Ferdy Sambo marah-marah usai Yosua ditembak.
TRIBUN-MEDAN.COM - Dalam persidangan dengan terdakwa Eliezer Senin lalu, mantan Ajudan Sambo Adzan Romer menyebut, Ferdy Sambo marah-marah usai Yosua ditembak.
Saat terjadi penembakan terhadap Yosua, saksi Adzan Romer, Prayogi Iktara, dan Farhan Sabilah berada di Rumah Dinas Ferdy Sambo.
Saksi Ajudan Romer mengungkap dirinya melihat Ferdy Sambo membawa pistol saat masuk rumah dinas di hari Yosua tewas.
Dalam keterangannya, Adzan Romer menjelaskan dirinya bersama Ferdy Sambo dan Prayogi berangkat dari Rumah Saguling untuk berlatih bulu tangkis.
Sesampai di Jalan Duren Tiga, Ferdy Sambo mengatakan "berhenti disini."
Di Rumah Dinas Duren Tiga, Adzan Romer melihat pistol Ferdy Sambo terjatuh.
Romer berniat mengambilkan, namun Ferdy Sambo lebih dulu mengambil pistol terebut.
Saat itu Ferdy Sambo mengenakan sarung tangan.
Ferdy Sambo langsung masuk ke dalam rumah dinas.
Sementera Adzan Romer berada di luar rumah bersama Prayogi dan Farhan.
Setelah itu, Romer mengaku mendengar suara 3 kali tembakan dari dalam rumah.
Hingga Romer spontan langsung bergegas masuk ke dalam rumah.
Romer masuk melalui pintu samping garasi menuju dapur.
Saat itu, Adzan Romer melihat Ferdy Sambo keluar rumah.
Secara reflek, Romer menodongkan pistol hingga membuat Ferdy Sambo angkat tangan.