LEGENDA Liverpool Kritik Jadwal Piala Dunia 2022 Makan Banyak Korban, Sejumlah Pemain Terancam Absen

TRIBUN-MEDAN.COM - Ternyata ada yang tak setuju jadwal Piala Dunia Qatar tahun ini dipindah dari musim panas ke musim dingin.

Seperti diketahui, sebelumnya Piala Dunia 2022 di Qatar bakal digelar musim panas namun berubah jadwal menjadi musim dingin pada 20 November mendatang.

Kritikan pun dilontarkan kepada FIFA maupun Qatar sebagai tuan tumah PD 2022.

Kritikan salah satunya datang dari Legenda Liverpool, Jamie Carragher.

Legenda Liverpool, Jamie Carragher, mencap jadwal Piala Dunia tahun ini sebagai aib mutlak karena telah memakan banyak korban.

Penyerang Tottenham Hotspur, Son Heung-min, menjadi pemain terbaru yang terancam absen di Piala Dunia 2022 karena cedera.

Kapten Timnas Korea Selatan itu dipaksa keluar lapangan pada babak pertama saat Spurs menang 2-1 atas Marseille di Liga Champions, Selasa kemarin.

Akibat mengalami benturan kepala, Son terlihat dengan mata bengkak selama perayaan kemenangan pasca pertandingan Tottenham Hotspur.

Pemain berusia 30 tahun itu hanya memiliki waktu kurang dari sebulan untuk pulih sebelum berlaga di pertandingan pembuka Grup H Piala Dunia 2022 antara Korea Selatan versus Uruguay (24/11/2022).

Baca juga: Shin Tae-yong Belum Puas pada Level Kecerdasan Pemain Timnas U20 Indonesia, Ingatkan Hal Penting Ini

Sebelumnya, bek Manchester United Raphael Varane juga terancam absen memperkuat Timnas Prancis akibat mengalami cedera hamstring bulan lalu.

Sedangkan pemain Liverpool Diogo Jota sudah absen dari kampanye Piala Dunia Timnas Portugal karena cedera betis.

Melihat situasi tersebut, Carragher pun mengecam keputusan FIFA yang mengubah jadwal Piala Dunia dari musim panas ke musim dingin.

"Saya pikir itu benar-benar memalukan bahwa Piala Dunia berada di posisi itu karena berbagai alasan," ucap Carragher kepada CBS Sports sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Metro.

"Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah korup, kita tahu itu."

"Mereka berkampanye untuk menggelarnya di musim panas, padahal mustahil memainkan Piala Dunia di musim panas dengan suhu seperti itu (di Qatar)."