News Video
Elektabilitas Prabowo Subianto Disebut Anjlok, Pengamat Ungkap Alasannya Karena Soal Hal Ini
Dijelaskan lagi bahwa, tingkat elektabilitas dari Prabowo saat ini cenderung menurun dan masih pada kisaran 20 persen.
TRIBUN-MEDAN.COM - Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menjelaskan alasan elektabilitas Prabowo Subianto anjlok.
Bawono Kumoro mengungkit soal kekecewaan pendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu.
Dijelaskan lagi bahwa, tingkat elektabilitas dari Prabowo saat ini cenderung menurun dan masih pada kisaran 20 persen.
Dikutip dari Tribunnews.com, Bawono menerangkan, ada sejumlah faktor elektabilitas Prabowo menurun menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Salah satunya soal kekecewaan pendukung Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.
Sebagaimana diketahui, setelah kalah dari Pilpres 2019 lalu, Probowo memutuskan bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
"Mungkin saja ada kekecewaan dari sebagian besar pemilih Prabowo Subianto dalam Pilpres lalu dengan keputusan Prabowo Subianto untuk bergabung dalam pemerintahan saat ini," terangnya.
Ia menjelaskan, konsekuensi dari keputusan itu membuat Prabowo Subianto tidak lagi sebagai preferensi pilihan politik mereka.
Terlebih dari mereka yang merasa tidak puas terhadap pemerintahan saat ini.
"Konsekuensi dari hal itu juga adalah kelompok publik merasa tidak puas terhadap pemerintahan saat ini pun tidak akan lagi menjadikan Prabowo Subianto sebagai preferensi pilihan politik mereka," ucap Bawono.
Bawono membeberkan, tingkat elektabilitas dari Prabowo saat ini belum mencapai 30 persen.
Bahkan, masih pada kisaran 20 persen serta cenderung menurun.
"Akan tetapi tingkat elektabilitas dari Prabowo saat ini belum mencapai 30 persen masih pada kisaran 20 persen serta cenderung menurun," jelasnya.
Ia mengungkapkan, bila dibandingkan dengan Pilpres 2019 lalu, elektabilitas Prabowo saat ini jauh menurun.
Kendati anjlok, ia menuturkan, Prabowo masih masuk ke dalam jajaran tokoh politik yang memperoleh elektabilitas tertinggi.