Breaking News

Viral Medsos

PERAYAAN Halloween Korsel Berubah Jadi Horor Nyata, Sedikitnya 149 orang Tewas, Apa itu Halloween?

Halloween merupakan suatu perayaan Festival Celtic Kuno Samhain yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada akhir Oktober

Editor: AbdiTumanggor
Ho/ Tribun-Medan.com
Mayat Bergelimpangan Korban Pesta Halloween Itaewon: Perayaan Halloween di Kota Itaewon, Korea Selatan berubah menjadi horor nyata setelah setidaknya memakan korban tewas 149 orang, Sabtu (29/10/2022). Awalnya mereka mengadakan pesta Halloween di salah satu gang kecil di Itaewon. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Apa itu Halloween atau Hallowe'en?

Asal usul Halloween day dari tradisi kuno Samhain.

Halloween yang juga disebut sebagai Allhalloween, All Hallows' Eve, atau All Saints' Eve.

Halloween merupakan suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada akhir Oktober.

Dalam tradisi kuno, Halloween dirayakan pada malam hari 31 Oktober oleh semua orang suci Kekristenan Barat. Mereka melakukan kegiatan ibadah gereja, doa, puasa, dan vigili.

Vigili dimulai dengan suasana gelap lalu dilaksanakan pemberkatan api Paskah di depan gereja. Lilin Paskah merupakan simbol terang kristus. Pada perayaan ini, lilin Paskah akan diberkati. Pada lilin Paskah terdapat tanda Alfa dan Omega, yang merupakan simbol bahwa Yesus adalah awal dan akhir.

Namun, pada masa era modern, Halloween dirayakan setiap tanggal 31 Oktober hingga 1 November dengan cara yang berbeda. Tidak ada kegiatan ibadah gereja, doa, puasa, dan vigili. Mereka menggunakan kostum yang bermacam-macam.

Tradisi Halloween, bagi Bangsa Celtic Kuno Samhain, percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia manusia dan dunia roh menjadi kabur. Pada malam 31 Oktober mereka merayakan festival Samhain yang diyakini untuk mengusir hantu orang mati.

Pada abad kedelapan, Paus Gregorius III menetapkan tanggal 1 November sebagai waktu untuk menghormati semua orang kudus atau disebut All Saints Day. Selanjutnya, All Saints Day menggabungkan beberapa tradisi Bangsa Celtic Kuno Samhain. Pada malam sebelumnya dikenal sebagai All Hallows Eve, dan kemudian disebut Halloween.

Melansir History.com, tradisi Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain. Namun seiring waktu, Halloween berkembang menjadi hari yang dirayakan dengan beragam tradisi seperti trick-or-treat, mengukir jack-o-lantern, pertemuan meriah, mengenakan kostum macam-macam, hingga suguhan makan.

Dulunya perayaan Halloween sangat terbatas di Amerika karena sistem kepercayaan Protestan yang masih kaku. Namun ketika kepercayaan dan kebiasaan berbagai kelompok etnis Eropa dan Indian Amerika menyatu, Halloween mulai dirayakan di Amerika namun belum terlalu populer.

Kala itu, perayaan Halloween di Amerika termasuk "pesta bermain," merupakan acara publik yang diadakan untuk merayakan panen. Pada pertengahan abad ke-19, saat Amerika dibanjiri imigran baru, terutama jutaan orang Irlandia mulai mempopulerkan perayaan Halloween di Amerika.

Berangkat dari tradisi Bangsa Celtic Kuno Eropa, orang Amerika mulai mengenakan kostum dan pergi dari rumah ke rumah meminta makanan atau uang. Kegiatan itu akhirnya menjadi tradisi "trick-or-treat" yang dikenal sampai saat ini.

Pada akhir 1800-an, perayaan Halloween di Amerika  berubah menjadi liburan lebih tentang komunitas dan kumpul-kumpul tetangga daripada tentang hantu, lelucon, dan sihir. Pada pergantian abad, pesta Halloween untuk anak-anak dan orang dewasa menjadi cara paling umum untuk merayakan hari itu. Pesta berfokus pada permainan, makanan musim ini, dan kostum meriah.

Pada 1920-an hingga 1950-an, Halloween di Amerika semakin berkembang menjadi liburan unggulan yang ditujukan terutama pada kaum muda. Tradisi trick-or-treat menjadi cara relatif murah bagi seluruh komunitas untuk berbagi perayaan Halloween. Dengan demikian, tradisi Halloween di Amerika terus tumbuh dan berkembang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved