Gempa

GEMPA Guncang Takengon, BMKG Sebut Kekuatannya 2,5 SR, Kedalaman 5 Kilometer

BMKG menyampaikan, kawasan Takengon diguncang gempabumi dengan kekuatan 2,5 skala richter (SR) pada Jumat (21/10/2022) malam. 

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
Shutterstock
Ilustrasi gempa. 

TRIBUN-MEDAN.com, ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, kawasan Takengon diguncang gempa bumi dengan kekuatan 2,5 skala richter (SR) pada Jumat (21/10/2022) malam. 

Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho menjelaskan secara detail peristiwa tersebut. 

"Hari Jumat, 21 Oktober pukul 22:17:56 WIB, Wilayah Takengon diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisa BMKG menujukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=2,5 SR," ujar Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho, Jumat (21/10/2022). 

Baca juga: GEMPA Susulan Kembali Guncang Tapanuli Utara, Begini Keterangan BMKG

Guncangan tersebut berada pada kedalaman 5 kilometer. 

"Episenter terletak pada koordinat 4,66 derajat Lintang Utara dan 96,80 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 kilometer Barat Laut Takengon - Aceh  pada kedalaman 5 kilometer," sambungnya.

Selanjutnya, ia juga paparkan perihal jenis dan mekanisme gempabumi tersebut. 

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi disebabkan oleh aktivitas sesar Peusangan yang berada didaerah tersebut," ungkapnya. 

Dalam penuturannya, dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di Aceh Tengah II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. 

Baca juga: Gempa Bumi Kembali Guncang Taput, BMKG: Berkekuatan 3,4 SR, Kedalaman 1 Kilometer

"Terasa getara seakan-akan ada truk lewat. Kawasan Bener Meriah dengan Skala Intensitas II MMI atau getaran dirasakan  oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ungkapnya. 

"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," terangnya.

Ia terangkan, hingga pukul 22:57 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa tidak ada  kejadian gempabumi susulan (aftershock).

"Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved