Ancam Patahkan Tulang
AROGAN, Kadisdik Sergai Ancam Patahkan Tulang Wartawan saat Tanya Kasus Siswa SD Tertimpa Tembok
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai, Suwanto Nasution melakukan pengancaman kepada wartawan dengan menyebut akan mematahkan tulangnya.
Penulis: Anugrah Nasution |
AROGAN, Kadisdik Sergai Ancam Patahkan Tulang Wartawan saat Tanya Kasus Siswa SD Tertimpa Tembok
TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI- Ulah tak terpuji dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai, Suwanto Nasution yang melakukan pengancaman kepada wartawan dengan menyebut akan mematahkan tulangnya.
Pernyataan tak pantas tersebut bermula ketika wartwan bernama Jhoni Sitompul, mengkonfirmasi dirinya terkait insiden rubuhnya tembok sekolah SDN 104301 Dusun II Pasar Senin, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Sergai pada Rabu (19/10/2022) kemarin.
"Mau konfirmasi soal rubuhnya tembok, jadi setelah ke sekolah aku telfon dia bertanya mengenai peristiwa dan apa yang akan dilakukan Dinas Pendidikan untuk para siswa yang jadi korban," kata Jhoni, Kamis (20/10/2022).
Awalnya sebut Jhoni, Suwanto mengaku tidak mengetahui adanya insiden tersebut.
Jhoni lantas bertanya kebenaran apakan salah satu korban mengalami patah tulang akibat tertimpa tembok kamar mandi.
"Awalnya dia bilang tidak tau, padahal kejadian itu pagi, aku nelfon dia sore. Jadi aku mau tanya apa hasil dari pemeriksaan terhadap korban, apakah ada yang sampai patah tulang dan apa yang dilakukan Dinas Pendidikan. Tidak lama aku tanya soal itu dia marah marah. Dia bilang kalau tidak ada yang patah mau tulang mu yang ku patahkan," lanjut Jhoni.
Dari rekaman suara percakapan keduanya terdengar Suwanto naik darah dan melontarkan kalimat yang kurang pantas.
Dengan nada tinggi, pegawai negeri yang pernah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kadis PUPR Sergai itu menyebut akan mematahkan tulang Jhoni.
"Yang mana yang patah tulang, bisa tunjukkan, nanti kalau nggak patah tulang, tulang kau yang ku patahkan, mau," ucap Suwanto dalam rekaman yang diterima Tribun.
Dengan nada marah, Suwanto mengatakan jika pihaknya telah memberikan perawatan terhadap para siswa. Dia lantas meminta agar berita rubuhnya tembok sekolah untuk tidak dibesar besarkan.
"Jangan kalian membesar besarkan berita patah tulang, itu ketimpa makanya dikusukan, dan itu upaya kami. Jadi nggak usah dibesar besarkan," tuturnya.
Terpisah, Suwanto yang dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut belum memberikan jawaban.
Suwanto tidak menjawab pertanyaan yang dilayangkan kepadanya mengenai penyebab dirinya marah marah dan melakukan pengancaman.
(cr17/tribun-medan.com)