Ngopi Bisnis INTI, Era Digitalisasi Food Industry Sangat Menggiurkan

Perhimpunan Indonesia Tionghoa Pusat bidang Bisnis, Usaha dan UMKM kembali mengadakan acara yang diberi nama Ngopi Bisnis, bukan sekedar ngopi biasa.

Istimewa
Ketua Umum Teddy Sugianto bersama Narasumber dan Tim Ngopi Bisnis INTI. 

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Pusat bidang Bisnis, Usaha dan UMKM kembali mengadakan acara yang diberi nama Ngopi Bisnis, bukan sekedar ngopi biasa. Acara Ngopi Bisnis ini rencananya akan dilaksanakan setiap 2 minggu sekali dengan topik dan nara sumber yang berbeda. Acara ini merupakan salah satu program kerja INTI yang bersifat periodik, selain beberapa program kerja lainnya.

Untuk episode pertama ini dilaksanakan di Hao Xiang Restaurant, Lantai 3 Jl. Mangga Besar, Jakarta. "Ngopi Bisnis ini diharapkan tidak hanya ngopi atau ngeteh bersama dengan rekan rekan bisnis tetapi harapannya bisa membangun networking bisnis dengan teman teman baru dan mendengar pengetahuan bisnis yang mungkin bisa menambah inspirasi dan peluang bisnis." kata Andro Hartanto Program's Leader Ngopi Bisnis yang didampingi Thomas Sugiharto, Kelvin Sugiharto dan Klemen S Raharja yang juga founder The Entrepreurs Society.

Tomi Wistan, Wakil Ketua Umum INTI bidang bisnis, usaha dan umkm yang menjadi tanggung jawab acara ini mengatakan bahwa harapannya INTI sebagai organisasi yang bersifat kebangsaan sedikit banyak bisa turut berkontribusi dan ambil peran dalam pemulihan ekonomi nasional dari peran kecil sampai mumpuni. "Dengan berupaya menggerakkan dan memaksimalkan banyak bidang bisnis dengan berbagai usaha agar pelaku dunia usaha tanpa melihat latar belakang bisa turut dan saling melengkapi satu sama lain dan kedepan bisa bersama untuk naik kelas." Harap Tomi Wistan yang didampingi oleh Kendro, Ketua bidang bisnis INTI Pusat.

Narasumber Peter Shearer didampingi Tomi Wistan
Narasumber Peter Shearer didampingi Tomi Wistan.

Acara Ngopi Bisnis dengan topik, Mengapa di era digitalisasi, Food Industry sangat menggiurkan? yang dibawakan langsung oleh Peter Shearer, CEO Wahyoo Group yang telah memiliki 27.000 Mitra Bisnis di seluruh Indonesia. Peter menceritakan bagaimana membangun bisnis ini mulai dari tukang cuci piring yang akhirnya menjadi jodoh beliau untuk mencuci piring banyak dapur di seluruh Indonesia dalam arti membantu para warteg untuk berkembang dari mulai membantu wartegnya agar bisa tampil lebih baik, managemen usahanya, supplier bahan sampai membantu pembiayaannya bahkan sampai memikirkan anak anaknya sekolah dengan memberikan beasiswa.

"Pada dasarnya bisnis yang kami bangun tidak hanya semata mencari rezeki tetapi juga bisa berbagi rezeki dan melibatkan banyak orang sehingga kelak semakin banyak yang memiliki penghasilan dan menggerakkan ekonomi rakyat, inilah kekuatan yang kami bangun melalui food industry, sistim telah kami bangun dan senantiasa perbaiki terus sehingga semua orang memiliki peluang dan kesempatan dalam bisnis ini" papar Peter yang didampingi Andra

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kuliner sebagai sub sektor penyumbang PDB terbesar dari ekonomi kreatif, rata-rata tiap tahun sekitar 43 persen dari total PDB ekonomi kreatif. Dan berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif menyumbang sebesar Rp1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2020. Bahkan, industri kreatif kian mendapat momen karena Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Resolusi Umum PBB Nomor 74/198 telah menetapkan tahun 2021 sebagai tahun internasional ekonomi kreatif. Hebatnya, Indonesia memprakarsai resolusi PBB mengenai kemajuan ekonomi kreatif dunia tersebut.

Waketum INTI bid Bisnis, Usaha dan UMKM Tomi Wistan
Waketum INTI bid Bisnis, Usaha dan UMKM Tomi Wistan didampingi oleh Leader Ngopi Bisnis Andro Hartanto dan Narasumber Peter Shearer.

Dengan jumlah penduduk Indonesia yang 270 juta dan ketersediaan sumber bahan baku dan hasil olahan untuk sektor kuliner menjadi salah satu kekuatan Food Industry. Dan juga sudah teruji selama pandemi Covid-19 banyak tempat kuliner tutup, tetapi sisi lain terjadi perpindahan pangsa pasar offline ke online, banyak yang malah tumbuh dan membesar dengan memanfaatkan market place. "Maka kami melalui Wahyoo Group telah merintis Food Induatry melalui E-Commerce di Era Digitalisasi, dan harapannya semakin lama semakin membesar dari 1 menjadi 100, dan dari 100 menjadi 27.000 bahkan mungkin kedepan akan terus berkembang" lanjut Peter Shearer.

Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Teddy Sugianto yang turut hadir dalam acara tersebut menyambut gembira dan antusias. "Saya berharap acara ini bisa dikembangkan dan melibatkan pesantren maupun lintas organisasi karena acara ini luar biasa bagusnya apalagi nara sumber yang punya talenta dan masa depan dengan membangun bisnis jatuh bangun sampai saat ini telah memiliki 27.000 Mitra dan Investor besar yang telah mendukungnya patut dijadikan teladan bagi anak anak muda untuk berjuang dan membangun bisnis demi memajukan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk bangsa dan negara tercinta NKRI," harapan Teddy Sugianto yang ditemani Imelda Wijaya Bendahara INTI Pusat.

Peserta Ngopi Bisnis
Peserta Ngopi Bisnis.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved