Jawaban Santai Puan Maharani Setelah NasDem Siapkan Anies Baswedan jadi Capres Maju di Pilpres 2024

TRIBUN-MEDAN.COM – Puan Maharani yang juga Ketua DPP PDIP menanggapi keputusan Partai NasDem yang bakal mengusung Anies Baswedan untuk maju ke Pilpres 2024.

Puan Maharani mengatakan bahwa PDIP tidak ingin terburu-buru menentukan bakal Capres (calon presiden).

Bagi Puan Maharani, banyak yang masih harus dipertimbangkan PDIP sebelum menentukan kandidat yang maju ke Pilpres 2024.

Seperti yang sudah diketahui, NasDem menjadi satu-satunya partai politik yang sudah mengutus kandidatnya untuk maju ke Pilpres 2024.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh  secara resmi mengumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024 pada Senin (3/10/2022) lalu.

Puan Maharani mengatakan bahwa ia menghormati keputusan Partai NasDem yang telah lebih dulu menentukan bakal Capres.

Hal itu ia sampaikan melalui sebuah tayangan di kanal YouTube Kompas.com.

“Jadi ini salah satu proses demokrasi, monggo-monggo saja,” kata Puan Maharani saat ditemui di Tugu Monas, Jakarta, pada Sabtu (8/10/2022).

"Bagi kami PDIP, proses demokrasi itu setiap partai memiliki timing, kemudian momentum sendiri, kemudian mengumumkan atau memilih seseorang pada waktunya," jelasnya.

Baca juga: Ternyata Lesti Kejora Diperiksa Polisi di Tempat yang Dirahasiakan, Ajukan 18 Pertanyaan Soal KDRT

Menurut Puan, bagi sebuah partai politik banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum mengutus kandidat untuk maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.

Berbagai upaya dan pertimbangan harus dipersiapkan matang-matang agar langkah kandidat yang diutus untuk maju ke kursi RI-1 bisa berjalan dengan lancar.

"Perlu satu aturan, dan kesiapan, kecukupan untuk mengusung seseorang atau calon untuk maju dalam kontestasi tersebut," pungkas Puan Maharani.

Puan Maharani mengungkapkan bahwa PDIP belum menentukan sikap terkait pencapresan maupun pembentukan koalisi untuk Pilpres 2024.

Mengutip dari kompasdotcom, PDIP menjadi satu-satunya partai politik yang bisa mengusung capres-cawapresnya sendiri.

Hal ini karena menenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden yang diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.