Kisah Viral

VIRAL Kisah Ibu Korban Kerusuhan Kanjuruhan, Tidak Bisa Melihat sang Anak untuk Terakhir Kali

Kisah ibu korban kerusuhan Kanjuruhan viral di media sosial, lantaran tidak bisa melihat sang anak untuk terakhir kali

Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Array A Argus
HO
Kisah viral seorang ibu yang anaknya jadi korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan saat pertandingan antara Arema vs Persebaya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban yang meninggal dunia.

Satu diantara kisah pilu yang kemudian viral dialami seorang ibu, yang tak lain merupakan orangtua dari korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan.

Kisah ibu tersebut viral setelah dibagikan pria bernama Ginanjar Widya lewat akun Instagramnya @ooginan.

Pada story instagramnya itu, Ginanjar menceritakan bahwa ia bertemu dengan seorang ibu bernama Yuli di Bandara Soekarno Hatta.

Baca juga: MANAJER AREMA FC Nangis Sesenggukan saat Tabur Bunga Bersama Pemain Arema FC di Stadion Kanjuruhan

Menurut Ginanjar, saat bertemu dengan Yuli, perempuan tersebut sempat bertanya pada dirinya mengenai gate penerbangan ke Surabaya.

Setelah memberi tahu gate penerbangan tersebut, Ginanjar kemudian bertanya kepada Yuli apa keperluannya ke Surabaya.

Saat itu lah Ginanjar tahu, bahwa anak Yuli jadi korban kerusuhan. 

"Tadi ketika di Bandara Soetta pas check-in ada ibu-ibu paruh baya yang menghampiri saya yang sedang berdiri di depan counter," tulis Ginanjar pada akun instagramnya @ooginan.

Baca juga: 18 Polisi Diperiksa Terkait Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Punya Peran Operator Senjata Pelontar

"Tanyanya 'mas ini gate untuk penerbangan ke Surabaya ya' saya jawab 'iya bu betul, ibu mau kemana?' Si ibu langsung menarik nafas dan berucap 'saya mau pulang mas anak saya meninggal karena nonton pertandingan arema" lanjutnya.

Yuli pun menjelaskan bahwa anaknya sudah di makamkan dan ia tak sempat lihat wajah sang anak untuk terakhir kali.

"Sambil terisak si ibu menambahkan 'anak saya sudah di makamkan, tapi saya nggak bisa melihat wajahnya untuk yang terakhir kali," tulis Ginanjar.

Yuli tak sempat melihat putranya itu lantaran ia harus menempuh perjalanan Jakarta-Surabaya.

Baca juga: Polisi Sengaja Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Tribun Penonton Hingga 127 Supporter Tewas

Yuli merupakan seorang single parent yang merantau ke Jakarta mencari nafkah untuk menghidupi anak-anaknya sedangkan anak-anaknya tinggal di daerah Sumber Buncis, Malang Selatan.

"Bu Yuli seorang single parent dimana tempat tinggal keluarganya di daerah Sumber Buncis, Malang Selatan. Itulah mengapa sampai bu Yuli rela bekerja di Jakarta demi penghasilan yang lebih layak," tulis Ginanjar.

Menurut pengakuan Yuli kepada Ginanjar, anaknya yang menjadi korban kerusuhan Kanjuruhan itu bernama Bregi. Bregi merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia sedang menempuh pendidikan di SMK kelas 2.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved