Tragedi G30S

KISAH Cinta Pilu Pierre Tendean dan Rukmini, Gagal Menikah, sang Perwira Korban Kekejaman G30S/PKI

Di balik tragedi G30S/PKI, ada kisah mengharukan dari Lettu Pierre Tendean(Kapten Anumerta Pierre Tendean).

Tribunnews
kisah pilu Pierre Tendean yang gagal nikahi kekasihnya, Rukmini. G30S/PKI: Cerita Pierre Tendean Gagal Nikahi Rukmini di Medan, Ikut Tewas Bersama 6 Jenderal 

Pada akhirnya di tahun 1965, keduanya mantap untuk maju ke jenjang yang lebih serius.

Pierre Tendean menulis surat ke keluarganya untuk meminta doa restu menikahi Rukmini.

Pada 31 Juli 1965, Pierre Tendean menemui keluarga Rukmini untuk melamar.

Hari pernikahan mereka bahkan telah disepakati pada bulan November tahun 1965.

Keseriusannya Pierre Tendean ditunjukkan dengan kerja kerasnya dimana ia sampai rela menjadi seorang supir traktor yang meratakan tanah pembangunan proyek Monumen Nasional (Monas) setiap malam untuk menambah biaya pernikahan.

Tak sampai di situ, Pierre Tendean pun diketahui sudah mencari kontrakan yang akan ditinggalinya dengan Rukmini selepas menikah nanti.

Namun naas, takdir berkata lain, tanggal 31 Juli 1965 jadi pertemuan terakhir Pierre Tendean dengan Rukmini.

Pierre Tendean diketahui meninggal dunia pada 1 Oktober 1965 silam karena gerakan 30 September.

Pierre Tendean gugur dengan tragis sebulan sebelum pernikahannya dengan Rukmini ketika sedang menjalankan tugasnya.

Setelah sempat diculik demi menyelamatkan keluarga Jenderal Nasution, aa dibunuh secara kejam dan kemudian jenazahnya dimasukkan secara paksa ke lubang kecil di kawasan Jakarta Timur atau yang kini dikenal dengan nama Lubang Buaya.

Mendengar kabar calon suaminya itu meninggalkan dirinya untuk selamanya membuat dunia Rukmini seakan runtuh.

Guncangan hebat itu membuat Rukmini terpuruk selama bertahun-tahun.

Butuh waktu yang lama bagi Rukmini untuk bisa bangkit kembali dan menikah bersama pria lain.

Demi melindungi atasan, Lettu Pierre Tendean menyebut dirinya sebagai Jenderal AH Nasution.

"Saya Jenderal AH Nasution," ujar mendiang Pierre Tendean kala itu yang hingga kini menjadi kata-kata patriotisnya yang dikenang.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved