Sosok Asmujiono Anggota Kopassus Terbaik, Disorot Usai Jenderal Andika Revisi Syarat Masuk Taruna
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menurunkan syarat tinggi badan bagi calon taruna laki-laki dari 163 cm menjadi minimal 160 cm.
Ekspedisi itu dibentuk Kopassus untuk menaklukan puncak Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia yang terletak di perbatasan Nepal dan daerah otonomi Tibet di China.
Siapa sangka, dalam pendakian itu, Asmujiono menjadi prajurit sekaligus orang Indonesia pertama yang sukses mengibarkan bendera Merah Putih di puncak gunung tertinggi di dunia.
Prabowo pun begitu berbangga atas pencapaian itu.
Tak ayal, prestasi yang ditorehkan Asmujiono tidak pernah beranjak dari ingatan Prabowo, bahkan ketika keduanya sama-sama tak lagi di Kopassus.
Berkaca dari keberhasilan Asmujiono, Prabowo kerap kali menyebut bahwa sesungguhnya Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.
"Akhirnya dia yang mengangkat Merah Putih sampai puncak Everest, dunia. Jadi kita mampu mengimbangi negara lain kalau ada will (kemauan)," kata Prabowo saat memberikan orasi ilmiahnya di hadapan wisudawan Universitas Pancasila, Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Asmujiono kini telah keluar dari Kopassus dan TNI.
Kendati sudah tak lagi berdinas di militer, Asmujiono telah banyak menorehkan jejak prestasi bagi institusi TNI dan Tanah Air.
Berpangkat Pratu saat Taklukkan Gunung Everest
Mengutip Surya.co.id, saat menaklukkan Gunung Everest, pangkat Asmujiono masih prajurit satu (Pratu).
Sebenarnya, tim Nasional Ekspedisi Everest berjumlah 43 orang, terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, Rakata, dan Mapala UI.
Setelah ekspedisi besar, tersisa 16 orang yang kemudian dibagi menjadi dua tim. 6 orang dari sebelah utara melalui Tibet, 10 orang dari sebelah selatan melalui Nepal.
Tim dipimpin Anatoli Nikolaevich Boukreev (Kazakhastan), yang dikenal dengan The Ghost of Everest serta Richard Pawlosky (Polandia) dipilih menjadi pelatih tim.
Vladimir Bashkirov dipercaya menjadi film maker, sedangkan Dr. Evgeni Vinogradski menjadi dokter tim.
Dalam bukunya yang berjudul The Climb, Anatoli Boukreev menceritakan kisah heroiknya pendakian tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/asmujiono-prabowo-tribunmedan.jpg)