Perintah Jokowi Tak Mempan, MAKI Minta SBY dan AHY Suruh Lukas Enembe Penuhi Panggilan KPK: Sesepuh
Presiden Jokowi bahkan sampai turun tangan terkait kasus dugaan korupsi Gubernur Papua Lukas Enembe.
“Mestinya ini juga berlaku untuk Pak AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat,” kata dia.
Boyamin mengatakan, dorongan dari pimpinan partai semacam ini juga pernah terjadi di Partai Golkar.
Saat Wakil Ketua DPR RI sekaligus kader Golkar, Aziz Syamsuddin, terjerat korupsi, ketua umum partai berlambang beringin itu meminta kadernya memenuhi panggilan KPK.
“Kan pernah juga Ketua Umum Golkar Pak Airlangga mengimbau Aziz Syamsuddin untuk mematuhi hukum di KPK,” ujar Boyamin.
Boyamin mengatakan, permintaan agar SBY turun gunung merupakan tindak lanjut dari sikap yang diambil Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Jokowi meminta Lukas menghormati panggilan KPK.
Ia mengingatkan semua orang memiliki kedudukan yang sama di depan hukum.
“Jadi Kepala Negara kan sudah untuk kepada warga negaranya dan juga presiden kepada gubernurnya,” kata Boyamin.
KPK menetapkan Lukas sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek yang bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Papua.
Lukas sedianya dijadwalkan menghadap penyidik pada 12 September lalu di Polda Papua.
Namun, dia absen dengan alasan sakit. KPK kemudian menjadwalkan pemeriksaan Lukas pada 26 September kemarin, tetapi Lukas tidak hadir dengan alasan yang sama.
Kuasa hukum Lukas mendatangi KPK guna menjelaskan kondisi kliennya kepada penyidik.
Mereka meminta dokter KPK dikirim ke Papua untuk memeriksa kondisi Lukas.
Meski demikian, KPK meragukan keterangan dari tim medis Lukas.
Selain itu, KPK akan berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) agar mendapatkan second opinion terkait kondisi Lukas.
(*/ Tribun-Medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/jokowi-enembe-sby-tribunmedan.jpg)