Tidak Melihat Kebutuhan Pasar dan Kehabisan Dana, Jokowi Sebut 80-90 Persen Startup Gagal
Artinya, kata Jokowi peluang ekonomi digital sangat besar, dan menjadi kesempatan bagi kaum muda, karena pengguna internet di Indonesia kini menembus
Urusan kesehatan hingga krisis kesehatan, juga peluangnya sangat besar bagi startup.
"Kita ini negara dengan 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, apa yang bisa kita lakukan agar kesehatan kita ini bisa melompat? Telemedisin bisa disambungkan, operasi jarak jauh bisa disambungkan dengan platform, dengan aplikasi."
"Juga yang ketiga, yang selalu ini saya sampaikan, UMKM, UMKM. Hati-hati, kita memiliki 65,4 juta UMKM."
Baca juga: Peluang Jokowi Ikut Pilpres 2024 Sudah Tertutup
"Memang masih banyak persoalan, urusan kemasan, urusan kualitas produksi, urusan kapasitas produksi, tetapi di situ baru 19 juta yang masuk ke platform digital, sehingga masih ada ruang yang sangat besar untuk bisa kita kerjakan di sana."
"Hati-hati, 80 persen sampai 90 persen startup gagal saat merintis, karena sekali lagi, tidak melihat kebutuhan pasar yang ada."
"Berangkatnya mestinya dari kebutuhan pasar yang ada itu apa. Yang kedua, juga karena kehabisan dana."
"Ini nanti fungsinya venture capital, fungsinya BUMN, agar ekosistem besar yang ingin kita bangun ini bisa saling sambung, sehingga semuanya terdampingi dengan baik dan bisa tidak gagal untuk masuk ke pasar-pasar, ke peluang-peluang yang ada di negara kita," papar Jokowi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Presiden-Jokowi-Membuka-BUMN-Startup-Day-Tahun-2022-di-ICE-BSD-City-Kabupaten-Tangerang.jpg)