Benarkah Pertalite Lebih Boros Setelah Harganya Naik? Begini Penjelasan Dosen Teknik Mesin UGM
Warganet ramai mengeluhkan soal BBM Pertalite lebih boros setelah mengalami kenaikan harga beberapa waktu lalu.
TRIBUN-MEDAN.com - Warganet ramai mengeluhkan soal BBM Pertalite lebih boros setelah mengalami kenaikan harga beberapa waktu lalu.
Isu Pertalite lebih boros jadi topik hangat di media sosial (medsos). Satu di antaranya diungkapkan oleh akun Twitter @RomitsuT.
“Mohon maaf, terpaksa saya harus katakan apa yg saya alami soal BBM Partalite setelah kenaikan harga jadi 10.000. Bukan saja beban biaya bertambah 200-300 rb/bln namun ada yg terasa aneh dimana partalite nya kok cepat habis? Bahkan sekarang 1 hari saya harus isi 2x,” tulis akun tersebut.
Dalam unggahan ini terdapat tangkapan layar percakapan WhatsApp yang menanyakan hal serupa dan mendapatkan jawaban yang sama-sama menyetujui anggapan tersebut. Hingga Jumat (23/9/2022), unggahan tersebut telah disukai dan dibagikan ribuan kali.
Sejumlah warganet merasakan dan meyakini jika pemakaian BBM Pertalite jadi lebih boros dan cepat habis setelah harganya naik. “Iya saya juga merasakan hal yang sama. Pertalite ini Ron 90 tapi kok kayak Ron 88?” tulis salah satu akun.
“Kyknya nilai Oktan/RON nya diturunin. Jadi pembakaran tidak sempurna, tenaga mesin turun, akhirnya ngegas makin dalam biar tenaganya kayak pertalite waktu belum naik. Mungkin loh ya, bisa saja salah,” ujar akun yang lain.
Ada juga warganet yang bahkan membandingkan Pertalite dengan Revvo89 dari Vivo. Dia menyebutkan, apabila mengisi tangki full Revvo 89 bisa mencapai 58 km.
Sementara Pertalite hanya sampai 40 Km, dan bahkan berkurang menjadi 30 Km setelah kenaikan harga.
Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady menjelaskan penyebab mengapa beberapa pengguna kendaraan merasa Pertalite lebih boros daripada sebelumnya.
Jayan mengatakan, jika seseorang sebelumnya menggunakan bahan bakar Pertamax dan kemudian berganti ke Pertalite, maka hal ini akan terasa.
Ia menjelaskan, perbandingan secara umum Pertamax memiliki nilai kalor yang lebih tinggi dibanding BBM yang lain.
Selain itu, Pertamax juga memiliki nilai oktan yang juga lebih tinggi.
Sehingga, jika kemudian pemilik kendaraan menggunakan BBM dengan nilai oktan yang lebih rendah maka akan menimbulkan masalah.
“Nilai oktan yang rendah berpotensi membuat mesin auto ignition, bahkan knocking. Nah auto ignition dan knocking ini membuat tenaga mesin drop. Sehingga untuk mendapatkan power yang sama dengan power BBM Pertamax sangat wajar oktan yang rendah akan lebih boros,” ujar dia.
Jayan juga menyebutkan, jika seseorang sebelumnya telah menggunakan Pertalite dan sekarang tetap memakai Pertalite, maka seharusnya tidak ada perbedaan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/03092022_ANTREAN_PENGISIAN_BBM_DANIL_SIREGARjpg.jpg)