Papua
FOTO-FOTO Gubernur Papua Lukas Enembe Main Judi Kasino di Singapura
Aloysius mengatakan Lukas bermain kasino hanya sebagai sarana hiburan semata. "Itu kan pergi main kasino, main-main seperti kita main game gitu.
Aloysius juga mengklaim uang Rp1 miliar tersebut merupakan milik pribadi Enembe yang kemudian digunakan untuk biaya pengobatan di Singapura. "Uang yang Rp1 miliar itu kan nanti akan dijelaskan itu uang pribadi. Kemudian ditransfer ke rekeningnya ketika beliau berobat ke Singapura," imbuhnya.
Aloysius juga membantah temuan PPATK soal arloji seharga setengah miliar yang dibeli Enembe.
Ia menjelaskan bahwa kliennya membeli arloji di Dubai, Uni Emirat Arab, menggunakan uang pribadi. Harganya, klaim dia, tidak sampai setengah miliar. "Pokoknya dia bilang kan berapa dolar [Singapura] begitu. Kalau Rp500 juta kan, masa arloji Rp500 juta. Hanya beberapa dolar begitu," kata Aloysius yang mengaku tidak mengetahui merek arloji tersebut.
"Di Dubai. Ya, uang pribadi. Mau pakai uang negara dari mana mau beli. Pada saat jalan kan di bandara kan ada orang jual, ya beli," sambungnya.
KPK sampai saat ini belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap Enembe. Hal itu lantaran simpatisan menjaga kediaman orang nomor satu di Papua tersebut. Pada Selasa (20/9), polisi menangkap setidaknya 14 orang terkait aksi demonstrasi membela Lukas Enembe yang digelar oleh elemen Koalisi Rakyat Papua (KRP) di Kota Jayapura, Papua.
Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan belasan orang itu ditangkap karena kedapatan membawa senjata api, senjata tajam, hingga alat perang tradisional. KPK mengumumkan telah menjerat Enembe sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Meski tidak menyampaikan secara detail perihal kasusnya, KPK menyinggung penyalahgunaan dana otonomi khusus (otsus).
Enembe telah dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan terhitung sejak 7 September 2022 hingga 7 Maret 2023. Langkah itu dilakukan guna kelancaran proses penyidikan.
Kenapa Masyarakat Papua Membela Lukas Enembe?
Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenur Rohman menyebut terdapat kontradiksi sikap masyarakat dalam merespons penindakan kasus korupsi.
Hal ini Zaenur sampaikan guna menanggapi adanya massa yang membela tersangka dugaan korupsi, Gubernur Papua Lukas Enembe.
Menurut Zaenur, berdasarkan hampir semua hasil survei masyarakat menganggap korupsi harus diberantas dan merupakan masalah serius. Tidak ada masyarakat yang mendukung korupsi.
“Memang ada sikap kontradiktif sebagian masyarakat menyikapi kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi,” kata Zaenur saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/9/2022).
Meski demikian, kata Zaenur, ketika terdapat tokoh politik atau kepala daerah yang menjadi tersangka, terdapat kelompok yang membela. Salah satunya dengan mengatakan bahwa tersangka dijebak lawan politiknya.
Dia mengungkapkan, berbagai cara dilakukan dalam rangka membela kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi. “Bahkan hingga merintangi penangkapan, seperti dulu pernah terjadi di Buol,” kata Zaenur.
Zaenur menyebut terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan sebagian masyarakat mendukung tersangka korupsi. Salah satunya adalah karena pelaku merupakan tokoh elite yang memiliki pengaruh kuat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Lukas-Enembe-main-judi-di-Singapura.jpg)