Breaking News

YDKK Gelar Operasi Katarak Gratis untuk 100 Penderita Katarak di Perbatasan Timor Leste

Bantuan operasi katarak diadakan di Klik Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBN), Desa Humusu Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

HO/Tribun Medan
Salah satu pasien, Lasarus Sila (75) menangis haru setelah mendapatkan bantuan operasi katarak karena kembali bisa melihat. 

TRIBUN-MEDAN.com - Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) menggandeng Himpunan Bersatu Teguh dalam menggelar operasi katarak gratis untuk warga di Perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste pada 16-17 September 2022.

Bantuan operasi katarak diadakan di Klik Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBN), Desa Humusu Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Antusias warga begitu terasa, rela menempuh waktu perjalanan selama tiga jammdengan mengendarai motor hingga mobil bak terbuka untuk menuju Wini. 

Baca juga: Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Berpartisipasi dalam Rekontruksi Bangunan Korban Bencana di NTT

Lebih dari 100 warga lanjut usia (lansia) telah mendaftar untuk mendapatkan bantuan pengelihatan. Hingga sore, lebih dari 50 warga yang telah mendapatkan bantuan operasi. 

Bantuan operasi katarak diberikan kepada warga yang lolos dalam prosedur pemeriksaan kesehatan.

Warga terlebih dahulu melakukanlaan pemeriksaan darah sebelum operasi untuk mengecek tekanan darah dan kadar gula.

Pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan mata secara fisik untuk menentukan kelayakan dalam menjalani operasi katarak.

Pasien yang dinyatakan layak, akan dituntun oleh petugas untuk masuk ke ruang operasi katarak. Operasi katarak berlangsung selama 10-15 menit, untuk satu pasien. 

Terdapat lima dokter spesialis mata dari Himpunan Bersatu Teguh yang dipimpin oleh dokter Andreas Sofiandi, dan beberapa asisten dari Kabupaten Timur Tengah Utara untuk membantu operasi katarak .

“Ternyata banyak sekali penderita mata katarak yang membutuhkan penanganan, banyak kita temukan pasien di sini yang sudah tidak dapat melihat. Kondisi pengelihatan mereka sudah parah. Mereka terlambat mendapatkan penanganan,” ungkap Ketua Himpunan Bersatu Teguh,  dr Andreas Sofiandi.

Suasana haru di PLBN pecah seusai operasi berlangsung. Terlihat pasien yang semula masuk ke ruang operasi menggunakan bantuan tongkat untuk berjalan, keluar ruangan tanpa bantuan tongkat.

Pasien merasa pengelihatannya lebih jelas seusai operasi, bahkan banyak yang tak mampu menahan haru.

Seorang pasien yang mendapatkan operasi katarak gratis, Kristina Uskono menyampaikan rasa syukurnya.

“Rasanya sangat bersyukur di sini ada operasi katarak gratis. Selama ini saya dan beberapa warga lain kesulitan untuk melihat, namun tidak memiliki dana untuk melakukan operasi”, kata Kristina.

Pasien lainnya, Lasarus Sila (75) menangis terharu lantaran kembali bisa melihat setelah mengikuti operasi katarak di Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) Kota Medan Bagikan 500 Paket Sembako

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved