Pilpres 2024
AHY Sindir Presiden Jokowi Soal BLT dan Sebut Proyek yang Dikerjakan Sekadar 'Tinggal Gunting Pita'
AHY juga menyinggung program BLT yang pada era SBY banyak ditentang tapi kini ditiru setelah harga BBM dinaikkan.
Risma menegaskan pemberian bantuan tunai sudah sesuai dengan konstitusi UUD 1945.
Selengkapnya:
SBY: Saya Harus Turun Gunung Hadapi Pemilu 2024
Sementara, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam sebuah pidatonya mengatakan siap turun gunung menghadapi pemilu 2024.
SBY mengaku mendapat informasi pemilu 2024 tersebut bisa tidak jujur dan adil.
"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," ujar SBY sebagaimana dilihat di akun Tiktok @pdemokrat.sumut.
Hal itu disampaikan SBY kepada kader Partai Demokrat saat Rapimnas Tahun 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9) kemudian diposting akun TikTok @pdemokrat.sumut.
Lebih lantut, SBY mengatakan mendapatkan info yang menyebut bahwa pemilu 2024 nanti akan diatur hanya dua pasang calon capres dan cawapres.
"Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," kata SBY.
"Yang berdaulat juga rakyat dan ingat, selama 10 tahun lalu kita di pemerintahan dua kali menyelenggarakan Pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," tambahnya.
Baca juga: Wacana Duet Anies-AHY di Pilpres 2024, Terungkap 3 Sosok Tokoh Berpengaruh di Belakangnya
Baca juga: SEBUT Ada Tanda-tanda Pemilu 2024 Bisa Tidak Jujur, SBY: Saya Harus Turun Gunung
(*/tribun-medan.com/kompas tv)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/AHY-sindir-Presiden-Jokowi.jpg)