News Video
Selama Terinfeksi HIV Korban Rudapaksa Dijauhi oleh Keluarganya, Berikut Penjelasan Ketua PERTIDI
Kasus dugaan rudapaksa terhadap bocah perempuan berinisial JA berusia 12 tahun, hingga terinfeksi HIV masih bergulir di meja penyidik.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kasus dugaan rudapaksa terhadap bocah perempuan berinisial JA berusia 12 tahun, hingga terinfeksi HIV masih bergulir di meja penyidik.
Saat ini, sejumlah saksi satu persatu telah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Dari kejadian tersebut, tiga orang terduga pelaku berinisial L, A, dan pacar ibunya B, telah dilaporkan ke polisi.
Menurut Ketua Perhimpunan Tionghoa Demokrat Indonesia (PERTIDI), David Ang mengatakan bahwa, pihaknya telah mendatangkan nenek korban ke Polrestabes Medan untuk dilakukan pemeriksaan sebagai saksi.
"Kita membawa saksi, yaitu nenek korban untuk dimintai keterangan. Proses masih berjalan," kata David di depan gedung Sat Reskrim Polrestabes Medan, Jumat (16/9/2022).
Ia menjelaskan, sejauh ini JA masih diduga menjadi korban tindakan asusila belum ada mengarah kepada perdagangan manusia.
"Untuk sekarang ini dapat kita duga, terjadi pelecehan seksual untuk eksploitasi kita belum dapat. Karena masih kita dalami, pihak kepolisian juga dalami, belum ada mengarah ke sana," sebutnya.
Dikatakan David, saat ini korban masih mengalami trauma yang cukup berat dan belum bisa dimintai keterangan apa yang dialaminya
"Korban juga belum bisa dimintai keterangan, karena semalam juga sudah dimintai keterangan cuma masih labil," bebernya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, bahwa pihaknya mengetahui peristiwa yang menimpa korban pada bulan Juli 2022 lalu.
Ia mengatakan, pada saat itu korban sempat dirawat karena mengalami sakit pada bagian perutnya.
Namun, saat itu korban belum diagnosa memiliki penyakit HIV.
"Kan anak ini dirawat, dicek segala macamnya tidak ada penyakit, jadi dipindahkan ke rumah sakit Mitra Medika," tuturnya.
"Di situ di cek, ternyata ada kelainan di alat vitalnya kok sudah seperti orang dewasa. Disitu dilakukan cek darah, tenyata hasilnya tanggal 11 Agustus hasilnya positif HIV," sambungnya.
Kemudian, David mengatakan setelah melihat kondisi korban yang cukup memperihatinkan, dan menduga JA menjadi korban eksploitasi dan Rudapaksa, pihaknya pun langsung melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Medan.